Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Usai Sebut Aremania Sok Jagoan

0
ade armando

Ade Armando menjawab pertanyaan sejumlah wartawan saat menghadiri demo mahasiswa di depan Gedung MPR-DPR Senayan, Senin, 11 April 2022. (istimewa)

“Maka, Aremania setelah mengomunikasikan salah satu kooordinator Aremania, klien kita Mas Dhani melaporkan hal tersebut. Ini menyangkut soal ITE. Maka, secara otomatis kami mencari keadilan di Polresta”

Mata-Hukum, Malang – Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando dilaporkan oleh salah satu koordinator Aremania ke Mapolresta Malang Kota, Selasa 11 Oktober 2022. Hal ini diungkapkan langsung oleh tim pengacara, Azam Khan saat ditemui wartawan sesuai membuat laporan kepada kepolisian.

Azam mengatakan, pelaporan ini semata-mata karena masalah keadilan bagi Aremania. Pasalnya, AA alias Ade Armando diduga telah menyinggung perasaan dan membuat kegaduhan untuk Aremania. Hal ini terjadi setelah AA menyebutkan hal-hal negatif terhadap Aremania saat tragedi Kanjuruhan terjadi.

“Maka, Aremania setelah mengomunikasikan salah satu kooordinator Aremania, klien kita Mas Dhani melaporkan hal tersebut. Ini menyangkut soal ITE. Maka, secara otomatis kami mencari keadilan di Polresta. Kenapa di Polresta Malang? Karena Malang yang jadi sasaran,” jelas Azam.

Menurut Azam, AA terbukti telah menyebut Aremania seperti preman dan bersikap seolah-olah jagoan. Kondisi tersebut dinilai AA sebagai penyebab terjadinya tragedi Kanjuruhan. Saat mengatakan hal tersebut, AA juga tidak mengucapkan rasa duka sama sekali untuk para Aremania.

“Ini dia main langsung saja tembak, main tembak saja seolah-olah mendiskreditkan Aremania dalam hal ini bahwa Aremania preman, sok jagoan dan sebagainya,” ucapnya.

Melihat hal tersebut, para Aremania tentu mempertanyakan tindakan dan ucapan yang telah dilakukan AA. Sikap tersebut dianggap tidak tepat mengingat Aremania telah kehilangan ratusan orang akibat tragedi Kanjuruhan. Terlebih lagi, Kapolri telah menetapkan enam tersangka yang menjadi penanggung jawab atas kejadian tersebut.

Dengan adanya laporan ini, Azam berharap, kepolisian bisa bersikap objektif dan netral. Langkah tersebut penting dilakukan guna menciptakan keadilan bagi Aremania. Kemudian ini juga termasuk masalah marwah dan martabat masyarakat Malang Raya.

“Jadi apapun alasannya proses hukum terus dijalankan. Tidak bisa tidak. Soal nanti klarifikasi, kita kembali kepada klien kita. Kembali kepada keadilan atau masyarakat Aremania,” jelasnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Makota, AKP Bayu Febrianto Prayoga mengatakan, laporan yang diajukan tim pengacara salah satu koordinator Aremania telah diterima. Selanjutnya, pihaknya masih harus melakukan pendalaman terlebih dahulu. Kemudian juga perlu melaksanakan penyelidikan lebih lanjut ke depannya.

Ade Armando babak belur dipukul massa saat menghadiri demo di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta. (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Ade Armando Keraap Jadi Sorotan, Salah Satunya Ketika Menjadi Korban Pengeroyokan di Depan DPR RI

Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando dikeroyok oleh sejumlah orang saat menghadiri demo mahasiswa di depan Gedung MPR/DPR Senayan, Senin, 11 April 2022. Ade dikeroyok oleh massa sekitar pukul 16.00.

Sebelum dikeroyok, Ade terlihat berkeliling di sekitar area Senayan dari pukul 13.00. Tempo sempat berpapasan dengan Ade di depan Gedung TVRI. Saat itu, sosok kontroversial itu sedang ditemani oleh timnya dan terlihat membawa kamera.

Hingga pukul 15.30, perwakilan DPR dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terlihat menemui massa. Mereka naik ke atas mobil komando dan menyampaikan bakal meneruskan aspirasi mahasiswa kepada presiden.

Di saat yang sama, Ade Armando terlihat sedang beradu mulut dengan sekelompok ibu-ibu. Ia diteriaki sebagai seseorang provokator karena pernyataannya yang sering menyudutkan kelompok tertentu.

Setelah pertemuan dengan anggota dewan, kumpulan mahasiswa terlihat membubarkan diri. Mereka menarik mundur massa dan mobil komandonya. Sementara itu, di depan Gedung DPR RI masih tersisa sejumlah massa berpakaian serba hitam yang terlihat melempari bagian dalam gedung dengan batu dan kayu.

“Hidup lo tuh ga berkah!” teriak seorang ibu-ibu kepada Ade.

Setelah kejadian itu, Ade Armando terlihat dibawa oleh seseorang yang berusaha mengamankannya dari kemarahan massa non-mahasiswa. Namun bukannya selamat, Ade justru semakin dikerubungi oleh warga.

Tempo menyaksikan detik-detik Ade mendapatkan pukulan pada kepala belakangnya oleh pria yang mengenakan topi. Ia sempat terhuyung sebelum akhirnya terhempas ke aspal akibat pukulan di badan dan kepala. Massa yang diperkirakan berjumlah 30 orang secara bergantian-gantian memukuli Ade.

Ade yang sudah babak belur, kemudian diselamatkan oleh beberapa polisi berpakaian preman. Ia dibopong masuk ke dalam Gedung DPR RI melalui gerbang kecil di bagian depan. Namun, massa yang belum puas memukuli Ade terus melemparinya dengan batu hingga kayu.

Melihat massa yang sudah tidak kondusif, polisi menembakkan gas air mata. Massa kemudian kocar-kacir akibat serangan itu. Polisi sempat menembakkan beberapa kali gas air mata untuk membubarkan massa.

Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando babak belur dihajar sekelompok orang di kawasan Gedung DPR RI. indonesiaparlemen.com

Dari laporan terakhir yang Tempo terima, Ade Armando selamat dalam peristiwa itu. Ia langsung mendapatkan perawatan dari anggota polisi di dalam Gedung DPR RI.                  tempo.co/matahukum/rid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *