Desmond: Satgassus Harus Diaudit, Jangan Hanya Dibubarkan Begitu Saja

Mata-Hukum, Jakarta — Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond Junaidi Mahesa meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak berhenti hanya membubarkan Satgassus saja. “Untuk apa hanya dibubarkan? Harus diaudit! Lembaga ini tugasnya apa? Untuk kepentingan apa? Anggarannya dari mana? Itu semua harus diaudit,” kata Desmond, Senin (22/8).

Satuan Tugas Khusus Merah Putih adalah lembaga yang dibentuk pada 2019 ketika era Kapolri Tito Karnavian. Kala itu yang menjadi Kepala Satgassus adalah Irjen Pol Idham Aziz (yang kemudian menjadi Kapolri setelah Tito). Kala itu Ferdy Sambo menjadi Sekretaris Satgassus.

Setelah itu Kasatgassus dipegang oleh Irjen Pol Ferdy Sambo yang kini menjadi tersangka penembakan ajudannya. Sambo menjabat Kepala Satgassus Merah Putih pada 20 Mei 2020 lewat Surat Perintah Kapolri Nomor Sprin/1246/V/HUK.6.6/2020. Saat itu Sambo masih mengisi posisi sebagai Direktur Pidana Umum Bareskrim Polri.

Dasar pembentukan satuan ini adalah Surat Perintah Kapolri Nomor Sprin/681/III/HUK.6.6/2019. Di atas kertas satuan tugas ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana yang menjadi atensi pimpinan di wilayah Indonesia dan luar negeri.

Desmond mengaku pernah menanyakan keberadaan Satgassus Merah Putih kepada Tito Karnavian dalam rapat kerja. Mulai dari kerja-kerjanya hingga sumber dana dan alirannya digunakan untuk apa dan siapa saja.

Eksistensi satuan ini dianggap janggal. “Karena mengangkangi tugas-tugas Kabareskrim dan Kabaintelkam Polri,” ungkap Desmond.

Apalagi ada kata “atensi (perhatian) pimpinan di wilayah Indonesia dan luar negeri”. Pertanyaannya: apa yang dimaksud dengan “atensi pimpinan”? Apakah bedanya dengan frasa “kepentingan pimpinan”?

Karena penuh kejanggalan, Desmond mendesak Polri segera mengaudit Satgassus. Jika diperlukan audit menyeluruh yang melibatkan BPK, PPATK dan lembaga serta tokoh masyarakat yang kredibel.

jotz