Dituding IPW Pinjamkan Jet Pribadi ke Brigjen Hendra, Siapa Robert Priantono Bonosusatya?
Mata-Hukum, Jakarta – Ketua Indonesia Police Watch alias IPW, Sugeng Teguh Susanto, menyebut Brigadir Jenderal atau Brigjen Hendra Kurniawan diduga menggunakan pesawat jet pribadi milik Robert Priantono Bonosusatya saat mengunjungi kediaman orangtua Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat di Jambi.
Menurut Sugeng, Hendra menumpang jet pribadi itu bersama dengan Kombes Agus Nurpatria, Kombes Susanto, AKP Rifaizal Samual, Bripda Fernanda, Briptu Sigit, Briptu Putu dan Briptu Mika. Mereka bertolak ke rumah keluarga Yosua pada 11 Juli 2022, 3 hari setelah kematian Yosua, atas perintah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Menurut data yang dikutip dari situs FlightRadar24, pesawat jet pribadi yang diduga digunakan Hendra dan rombongan dengan nomor registrasi T7-JAB adalah buatan Raytheon Hawker tipe 850XP. Akan tetapi, Robert menyangkal pernyataan Sugeng tentang jet pribadi itu. “Berita itu tidak bener,” kata Robert seperti dikutip dari KOMPAS TV pada Selasa 20 September 2022.
Sementara berdasarkan BAP yang dilihat oleh Tempo, Hendra Kurniawan mengaku sempat bertemu dengan keluarga Brigadir J di Sungai Bahar, Muaro Jambi, Jambi, pada Senin, 11 Juli 2022. Pertemuan itu merupakan perintah dari eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Inspektur Jenderal Ferdy Sambo yang kala itu masih memegang jabatannya dan masih berstatus sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia.
Keterlibatan Priantono Bonosusatya Bonosusatya dalam Kasus Ferdy Sambo
Selain diduga meminjamkan jet pribadi kepada Hendra Kurniawan, Sugeng juga menyebut Robert Priantono Bonosusatya alias RBT memiliki peran dalam Konsorsium 303 yang diduga juga berkaitan dengan Ferdy Sambo.
“IPW mencium aroma amis keterlibatan RBT dan Yoga Susilo dalam kasus Sambo dan Konsorsium 303. Lantaran, selain RBT, nama Yoga Susilo, Direktur Utama PT Pakarti Putra Sang Fajar muncul dalam struktur organisasi Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, sebagai Bos Konsorsium Judi Wilayah Jakarta,” kata Sugeng dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada 19 September 2022.
Adapun Robert membantah sebagai pemilik jet pribadi yang disebut Indonesia Police Watch (IPW) dipakai Brigadir Jenderal Hendra Kurniawan untuk menemui keluarga Brigadir J. Dia menyatakan tak memiliki jet, namun mengakui mengenal Hendra. “Nggak bener itu, nggak bener sama sekali. Bukan, mana ada saya jet,” kata Robert.
Robert juga mempertanyakan bukti Indonesia Police Watch menuduhnya memiliki jet pribadi yang dipakai Hendra. Namun ia mengakui mengenal mantan Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Propam itu sejak ia masih berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi. “Sudah lama sekali saya kontak dia sejak 5 atau 6 tahun. Waktu itu dia masih AKBP,” ujarnya.
Siapa Robert Priantono Bonosusatya?
Berdasarkan catatan Tempo, nama Robert Priantono Bonosusatya mencuat ke muka publik saat purnawirawan Jenderal Polisi Budi Gunawan mengikuti uji kelayakan sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Kapolri pada tahun 2015.
Dalam dokumen persyaratan yang diajukan oleh Budi Gunawan waktu itu, terungkap bahwa Robert memiliki hubungan manis dengan anak Budi Gunawan, Muhammad Herviano Widyatama.
Pada 6 Juli 2005, Herviano tercatat mendapat kucuran dana dari perusahaan asal Selandia Baru, Pacific Blue International Limited, sebesar Rp 57 miliar. Proses peminjaman dana ini tergolong mulus sebab terjadi tanpa adanya jaminan atau agunan aset layaknya mekanisme pengajuan kredit kepada bank atau perusahaan investasi lain.
Merujuk laporan Tempo, sosok penting di balik perguliran mulus pinjaman dana kepada Muhammad Herviano Widyatama, anak Budi Gunawan, adalah pengusaha Robert Priantono Bonosusatya. Sementara itu, walaupun Budi Gunawan gagal menjadi Kapolri, sekarang ia memegang jabatan sebagai Kepala Badan Intelijen Negara atau BIN.
Sebelum menjalin hubungan manis dengan keluarga Budi Gunawan, laporan Tempo juga menemukan bahwa Robert pernah menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Jasuindo Tiga Perkasa. Mengutip laman resmi perusahaan, perusahaan ini bergerak pada bidang percetakan dokumen keamanan, seperti hologram, label, dan teknologi kartu.
Di perusahaan itu, Robert Priantono Bonosusatya tercatat sebagai komisaris utama sekaligus komisaris independen. Bahkan, namanya juga berulang kali tertuang dalam laporan keuangan tahunan PT Jasuindo Tiga Perkasa sejak 2010-2014. Namun, penelusuran pada laporan keuangan terbaru menunjukkan bahwa nama Robert tidak lagi dicantumkan sebagai komisaris maupun direksi perusahaan.
Profil Robert Priantono Bonosusatya
Profil Robert Priantono Bonosusatya Nama Robert dikenal di kalangan pengusaha. Akan tetapi, data diri Robert tidak banyak diungkap. Dikutip dari Tribunnews, Robert disebut merupakan alumnus University of California San Francisco Foundation. Dia disebut pernah menjadi Komisaris Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Perusahaan operator jalan tol itu berkantor pusat di Jalan Yos Sudarso Kav. 28, Jakarta.
Selain itu, Robert disebut pernah menjabat Komisaris Utama PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. Perusahaan itu bergerak di bidang percetakan dan memproduksi dokumen keamanan. PT Jasuindo disebut pernah menggarap proyek mencetak Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. Robert tercatat sebagai Presiden Direktur PT Pratama Agro Sawit sejak 2008. Perusahaan itu bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Batang Hari, Jambi. Selain itu, Robert juga mengelola PT Robust Buana Tunggal. Tempo.co/kompas.com/rid