Dokter Tifa: Pemilih Indonesia Cuma Mikir Makan dan Seks, Capres Modal Sembako dan Amplop Bisa Menang, Nggak Usah Muluk-muluk!

0

“Dokter Tifa memanf kerap melemparkan kritik politik yang keras. Menurutnya, mayoritas calon pemilih di Indonesia memiliki IQ rata-rata 78”

Petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) berada di bilik suara saat simulasi pemungutan dan perhitungan suara pemilu serentak 2019, di Istana Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Rabu 3 April 2019. Simulasi yang diikuti penyelengara dan pengawas pemilu ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang peraturan KPU dan tata cara pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2019 pada masyarakat yang memiliki hak pilih. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/foc.(ANTARAFOTO/Muhammad Arif Pribadi)

Mata-Hukum, Jakarta – Mayoritas pemilih calon presiden (Capres) di Indonesia hanya memikirkan makan hingga seks. Mereka juga ditung memiliki IQ rendah.

Pernyataan keras itu disampaikan Tifauzia Tyassuma alias dokter Tifa melalui akun Twitternya pada Rabu 14 Desember 2022.

Dokter Tifa memanf kerap melemparkan kritik politik yang keras. Menurutnya, mayoritas calon pemilih di Indonesia memiliki IQ rata-rata 78.

Dokter Tifa. (Istimewa)

Dengan orang-orang IQ tersebut, maka para capres tak perlu berbicara muluk-muluk dalam kandidasi mendatang.

Jadi ini catatan saya untuk capres 2024. Calon pemilih anda adalah rakyat dengan IQ rerata 78. Yang di kepala mereka cuma: Makan, Main, Seks,” cuit dokter Tifa, dikutip dari Suara.com.

Jadi, tidak usah omong muluk-muluk. Belajar saja joget Tiktok. Muka distel bloon,” imbuhnya.

Dokter Tifa menyebutkan bahwa jika ingin menang, para capres hanya perlu menyiapkan tas sembako dan amplop saja.

Seorang petugas KPU memegang surat suara. (Istimewa)

“Siapkan tas sembako dan amplop. Menang anda. I’m serious,” katanya.

Cuitan keras dokter Tifa pun langsung dikomentari warganet. Banyak yang menyayangkan statmen dokter tersebut.

Ini beneran dokter tifa yang ngetik twit ini? Kalau bisa jangan begitulah bahasanya. Hasil pemilu itu bukan hanya dari segmen rendahnya pemahaman pemilihnya aja, namun campur tangan kekuasaan, corong media,” komentar warganet.

“Jangan gitu lah Jeng @DokterTifa, kan banyak tokoh pintar juga,” imbuh warganet lain.

“Ibu kelihatannya pinter tapi kenapa jadi gini, sayang sekali ilmunya,” tambah lainnya.

Itu kayaknya sampean nyai,” tulis warganet di kolom komentar.

Dokter Tifa. (Istimewa)

Dari berbagai sumber/matahukum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *