Dugaan Keterlibatan 3 Kapolda  Kasus Ferdy SamboJ Perlu Diusut, Said Aqil: Saatnya Polri Bersih-bersih

0
Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj saat menjawab pertanyaan wartawan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu 8 Februari 2020.                                               (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

Mata-Hukum, Jakarta – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) diminta mengusut soal adanya isu dugaan keterlibatan tiga kepala kepolisian daerah (Kapolda) terkait kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat. Adapun tiga kapolda yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Panca Putra, dan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran saat bertemu dengan Irjen Pol Ferdy Sambo. (istimewa)

Menurut Mantan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Sirojd, Polri merupakan institusi penting dan garda terdepan dalam menegakkan keamanan dan hukum serta melayan, melindungi dan mengayomi masyarakat. “Oleh karena itu, ketika Polri ada masalah kita semua prihatin. Apa sih yang terjadi ditubuh Polri. Ada apa? Yang sangat mengagetkan. Ini berarti ada sesuatu, yang harus dibongkar dan harus didandani diperbaiki,” kata Said Aqil dalam keterangannya, Kamis 7 September 2022.

Menurut Saiq Aqil, adanya kasus pembunuhan Brigadir J ini dapat menjadi momentum bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan pembenahan. “Di sini kesempatan Bapak kapolri untuk membersihkan, beres-bereslah. Instroskpeksi dan evaluasi dan seterusnya. Terutama jajaran pimpinan,” ujar dia.

Ia juga berharap semua personel yang terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J ditindak tegas tanpa pandang bulu. Hal ini, kata Saiq Aqil, perlu dilakukan guna mengembalikan citra instansi Polri. “Yang jelas, yang kita harapkan Pak Kapolri betul-betul bersih-bersih, benar-benar bersih, tidak pandang bulu. Harus kaca mata kuda, tidak ada pertimbangan lain kecuali satu, menegakkan kebenaran. Membangun kembali citra nama baik Polri. Siapapun yang harus ditindak, harus ditindak. Jangan pandang bulu,” tegas Said Aqil.

Kapolda Kapolda Sumut Irjen Pol. RZ Panca Putra Panjaitan. (istimewa)

Lebih lanjut, Saiq Aqil sebagai masyarakat menyatakan dirinya akan terus memberikan dukungan selama Kapolri Listyo Sigid Prabowo terus melakukan pembenahan dan perbaikan di institusinya. “Atas nama masyarakat, masyarakat pesantren, masyarakat nahdliyin, saya mendukung dan berada dibelakang Pak Kapolri selama melakukan perbaikan, instrospeksi, pembenahan dan lainnya. Ketika Polri baik, kita bangga. Polri baik rakyat Indonesia akan mendukung semuanya,” tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, Polri menyatakan juga telah mendengar isu soal dugaan keterlibatan tiga kapolda dalam kasus Brigadir J. Meski begitu, Polri masih belum melakukan pemeriksaan terhadap ketiga kapolda itu. Tim Khusus (Timsus) Polri bentukan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit saat ini tengah menelusuri dugaan keterlibatan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil Imran, Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol. Panca Putra, dan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Nico Afinta dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta. (istimewa)

 Polri mengaku mendapat informasi mengenai keterlibatan mereka dalam kasus yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo (FS) itu. “Ya dari Timsus sudah mendapat informasi tersebut. Tentunya dari timsus juga akan mendalami apabila memang ada keterkaitan terkait menyangkut masalah kasus FS,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 5 September 2022.

Dedi menyampaikan, hingga saat ini Fadil, Nico, dan Panca belum diperiksa Timsus Polri. Dedi menyebut, Timsus Polri yang akan menentukan apakah ketiga orang itu diperiksa atau tidak. “Tapi yang jelas untuk tim sidik saat ini fokus terkait menyangkut masalah penuntasan lima berkas perkara yang sudah di-P19 oleh JPU,” ujar dia.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di konferensi pers yang digelar di Gedung TNCC, Mabes Polri, Jakarta, Jumat 2 September 2022.                                    (KOMPAS.com/RAHEL Narda)

Sementara itu, Dedi enggan membocorkan dugaan peran Fadil, Panca, dan Nico dalam kasus kematian Brigadir J. “Ya tidak boleh berandai-andai. Semua sesuai fakta nanti biar Timsus yang bekerja,” kata Dedi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *