Fakta Anak Perwira Polisi Berpangkat Kombes Bikin Onar: Dari Aniaya Teman hingga Bawa-bawa Nama Ayah

0
pangkat polri

Ilustrasi; pangkat Polri. (suarindonesia.com)

“Reza Indragiri Amriel, anak petinggi Polri terduga pelaku penganiayaan terhadap calon taruna Akpol tak layak masuk Akademi Kepolisian”

Mata-Hukum, Jakarta – Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh anak perwira menengah Polri di lingkungan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, menjadi sorotan banyak pihak. Seorang remaja berinisial RC yang merupakan anak seorang anggota Polri berpangkat komisaris besar diduga melakukan tindak kekerasan kepada FB (16) Peristiwa itu diduga terjadi pada Sabtu 12 November 2022 saat pelaku dan korban sedang sama-sama mengikuti bimbingan belajar (bimbel) jasmani di area PTIK.

Ibu korban bernama Yusna sudah membuat laporan kepolisian terkait dugaan tindakan kekerasan itu. Menurut Yusna, anaknya dianiaya karena dituduh menyembunyikan topi. “Tiba-tiba anak saya pulang ke rumah, terus dia lapor kalau dia dipukul sama salah satu anak petinggi polisi. Tempat kejadiannya itu di PTIK,” kata Yusna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa 15 November 2022

 Sama-sama mau jadi calon taruna AKPOL

ibu korban anak kombes. Merdeka.com)

Yusna menyebutkan, anaknya dan pelaku tengah mengikuti bimbel di PTIK untuk calon pendaftar taruna di Akademi Kepolisian (Akpol). Anaknya dipukuli di lapangan dan area parkir PTIK. Aksi itu disebut terjadi di depan pelatih, tetapi sang pelatih tidak berbuat apa-apa untuk melerai. “Yang paling bikin saya miris itu pelatihnya itu tahu kalau anak saya sudah dibuat bonyok sama anak ini dan dia lihat sendiri kalau anak saya sudah dipukul sama anak itu,” ujarnya.

Akibat pemukulan itu, FB mengalami sejumlah luka memar dan bahkan trauma. Membawa nama ayah Berdasarkan pengakuan FB, pelaku merupakan anak anggota Polri yang menjabat sebagai Inspektur Pengawas Daerah di sebuah Polda.

“Anak saya bilang, dia (RC) anak kombes, Bu. Pelatih aja takut sama dia karena di mana-mana dia bikin masalah selalu bawa-bawa nama anak Kombes,” ucap Yusna

Polres Metro Jakarta Selatan tengah melakukan penyelidikan terkait tindakan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anak seorang perwira tinggi dengan jabatan kombes. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy Idrus membenarkan soal laporan polisi yang dibuat Yusna. “Untuk saat ini, sementara masih dalam tahap penyelidikan,” ujarnya.

Keterlaluan Jika Anak Petinggi Polri Terduga Pelaku Onar Masih Diterima Masuk Akpol

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel, (istimewa)

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menilai anak petinggi Polri terduga pelaku penganiayaan terhadap calon taruna Akpol tak layak masuk Akademi Kepolisian.

“(Terduga) pelaku sudah selayaknya tidak diluluskan untuk menjadi anggota Tribrata,” kata Reza kepada wartawan, Kamis 17 November 2022.

Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) saat ini masih menyelidiki kasus anak Kombes diduga menganiaya calon taruna Akpol tersebut.

Terduga pelaku yang disebut-sebut anak petinggi Polri berpangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes) itu ialah ERB.

Konon bapaknya bertugas di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Sementara korban yang babak belur dianiaya berinisial MFB (16).

Menurut Reza, polisi seharusnya tidak kesulitan memproses hukum kasus dugaan penganiayaan itu.

“Pelaku sudah dewasa. Bapaknya ‘cuma’ Kombes. Hitung-hitungan di atas kertas, tak sulit diproses hukum,” lanjutnya.

Selain itu, jika dalam pemeriksaan terungkap bahwa perilaku onar si pelaku adalah buah dari pengasuhan orang tuanya, maka bapaknya perlu dipanggil oleh atasannya.

Di sisi lain, korban penganiayaan yang masih anak di bawah umur patut diberikan kompensasi finansial, buka kemudahan masuk Akpol.

Reza yang pernah mengajar di PTIK itu mewanti-wanti, proses seleksi dan perekrutan Taruna Akpol harus tetap sesuai ketentuan yang berlaku.

“Yang jelas, kalau setelah kejadian ini si (terduga) pelaku masih diterima masuk Akpol, ya keterlaluan,” ucap penyandang gelar MCrim dari University of Melbourne Australia itu.

Dari berbagai sumber/matahukum/rid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *