“Soal hutan lanjut Gubernur, tidak hanya dibebankan kepada para pihak yang memiliki kewenangan. Apalagi, selama ini kegiatan reboisasi tetap dilakukan, tapi bagaimana bibit tanaman pohon mau tumbuh dengan baik, jika saat memasuki musim tanam jagung, itu tanaman di semprot mati dan dibakar”
Mata – Hukum, Dompu – Pemerintah Provinsi NTB, mengimbau seluruh masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Dompu, agar tidak menguasai Hutan untuk menanam jagung. Hal itu disampaikan oleh Gubernur NTB Dr. Zulkieflimansyah, kepada wartawan sesaat kegiatan Roadswoh dan Talkswoh Gubernur NTB di Lapangan Beringin Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu pada Selasa 18 Oktober 2022.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur mengajak semua pihak untuk peduli terhadap hutan, khususnya kawasan (Hutan) yang terlanjur dibabat dengan cara meningkatkan reboisasi (penanaman pohon di hutan yang gundul).
“Inilah yang perlu kita sadari bersama demi mengembalikan kondisi hutan yang telah gundul,” ungkapnya
Gubernur NTB juga menghimbau agar masyarakat menjaga kelestarian hutan dan mengantisipasi aktivitas pengerusakan hutan. “Soal hutan lanjut Gubernur, tidak hanya dibebankan kepada para pihak yang memiliki kewenangan,” kata Gubernur.
Apalagi lanjutnya, selama ini kegiatan reboisasi tetap dilakukan, tapi bagaimana bibit tanaman pohon mau tumbuh dengan baik, jika saat memasuki musim tanam jagung, itu tanaman di semprot mati dan dibakar.
“Para petugas tentu tidak akan mampu melakukan itu seperti Polisi Kehutanan dan Sat Pol PP, apalagi jumlah masyarakat yang menguasai hutan sangat banyak. Takutnya, malah mereka mendapat perlakuan yang tidak baik saat melakukan pengawasan dan lain-lain. Artinya ini menjadi tugas bersama, termasuk memantik kesadaran masyarakat agar tidak lagi menguasai hutan,” paparnya.
Aktivitas menanam jagung sangat menjanjikan pendapatan ekonomi yang sangat luar biasa besarnya. Kondisi ini, tentunya menambah semangat masyarakat untuk melakukan aktivitas tanam jagung di lokasi hutan. “Itulah kondisi yang terjadi sampai saat ini,” terangnya.
Lantas apa langkah kongkrit pemerintah guna mengantisipasi kembali terjadi perambahan hutan?
Pemerintah sedang berupaya maksimal. Salah satunya, meminta kepada pembeli jagung tidak membeli jagung hasil panen di kawasan. “Inilah yang kita coba lakukan bersama Bupati Dompu,” tandasnya.
Dae Pansel/Nurul/Firdaus