Haedar Nashir Kembali Terpilih Menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah 2022-2027
“Mu’ti mengaku terhormat mendapatkan amanah untuk mendampingi Haedar lima tahun terakhir dan lima tahun ke depan. “Saya jadi makmum bagi Pak Haedar sebagai imam”
Mata-Hukum, Solo – Haedar Nashir kembali terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah kali ini untuk periode 2022-2027.
Hal tersebut dikatakan oleh Ahmad Dahlan Rais selaku Ketua PP Muhammadiyah, di Sidang Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Solo, Jawa Tengah, Minggu 20 November 2022.
“Menetapkan Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027, Alhamdulillah,” ungkapnya
Sementara Abdul Mu’ti juga kembali terpilih menjadi Sekretaris Umum PP Muhammdiyah periode 2022-2027.
Profil Haedar Nashir
Haedar Nashir adalah Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020, dan kini kembali menjabat untuk periode 2022-2027.
Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 25 Februari 1958 ini juga sudah tidak asing lagi di pusaran kepengurusan Muhammadiyah.
Dirinya mulai bergabung dengan Muhammadiyah sejak tahun 1983 dan pernah dipercaya sebagai Ketua I Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah.
Lalu, pada tahun 1985-1990, kariernya meningkat, dilansir Wikipedia.
Haedar menduduki posisi Deputi Kader PP Pemuda Muhammadiyah hingga menjadi Ketua Badan Pendidikan Kader (BPK) dan Pembinaan Angkatan Muda Muhammadiyah.
Termasuk pada tahun 2000 hingga 2005, Haedar Nashir pernah menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, saat itu sang Ketua Umum adalah Syafii Maarif.
Abdul Muti: Saya Jadi Makmum bagi Pak Haedar sebagai Imam
Muktamar 48 Muhammadiyah telah resmi menetapkan Prof Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027. Selain Haedar, Prof Abdul Mu’ti telah disahkan sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027.
Sekretaris PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti mengatakan, terkait komposisi semua merupakan hasil keputusan muktamirin yang memberi amanah ke Pimpinan Pusat (PP). Di Muhammadiyah, ia menekankan, semua mengikuti apa yang diputuskan muktamar.
Kemudian, Pimpinan Pusat Muhammadiyah cuma mengikuti apa-apa yang diputuskan dalam sidang-sidang pleno selama Muktamar. Mu’ti mengaku terhormat mendapatkan amanah untuk mendampingi Haedar lima tahun terakhir dan lima tahun ke depan. “Saya jadi makmum bagi Pak Haedar sebagai imam,” kata Mu’ti
Pada kesempatan itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, berterima kasih telah ditemani Mu’ti lima tahun terakhir dan lima tahun ke depan. Haedar turut menyampaikan pujian kepada Mu’ti yang lincah dan lebih bisa bercanda. “Sehingga, PP Muhammadiyah menjadi cair, santai tapi produktif,” ujar Haedar.
Sebelumnya, dalam pemilihan yang dilakukan secara e-voting, Haedar Nashir mendapatkan 2.202 suara muktamirin dan menjadi yang teratas. Sedangkan, Abdul Mu’ti menempati posisi kedua dan mendapatkan 2.159 suara dari muktamirin.
Setelah itu, ada Anwar Abbas yang menerima 1.820 suara, Busyro Muqoddas 1.778 suara, Hilman Latief 1.675 suara, Muhadjir Effendy 1.598 suara, Syamsul Anwar 1.494 suara, Agung Danarto 1.494 suara dan Saad Ibrahim menerima 1.333 suara.
Kemudian, Syafiq Mughni yang menerima 1.152 suara, Dadang Kahmad 1.119 suara, Ahmad Dahlan Rais 1.080 suara dan Irwan Akib yang menerima 1.001 suara. Untuk jumlah suara yang masuk pada pemilihan itu sendiri sebanyak 2.519 suara.
Abdul Mu’ti merupakan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2022, dan kini kembali menjabat kembali.
Pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah, 2 September 1968, ini juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Dikdasmen PP Muh (2005-2010) dan Sekretaris PP Muh (2010-2015), dikutip dari muhammdiyah.or.id.
Abdul Mu’ti merupakan seorang cendekiawan Islam.
Dirinya merupakan lulusan S1 Tarbiyah IAIN Walisongo-Semarang, lantas S2 Flinders Univ South Australia, dan pendidikan doktornya di UIN Syari Hidayatullah Jakarta.
Abdul Mu’ti juga merupakan seorang Dosen IAIN Walisongo (1993-2013), Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2014- sekarang), Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah 2011-2017, dan Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan 2019-2021.
Di luar Muhammadiyah, Abdul Mu’ti pernah menjadi Advisor The British Council (2006-2008), Penasihat Islam Indonesia-Inggris (2007-2009), dan Executive Committee ACRP (Asian Conference of Religion and Peace (2010-2015).
Dari berbagai sumber/matahukum/rid