Mata-Hukum, Jakarta: Jaksa menghadirkan lima orang ahli di sidang pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat. Salah satu yang dihadirkan ialah ahli poligraf atau uji kebohongan yang memeriksa Ferdy Sambo dkk dalam tahap penyidikan di kepolisian.
Lima terdakwa yang dihadirkan dalam sidang kali ini. Empat terdakwa, yakni Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf, hadir langsung di ruang sidang PN Jaksel, Rabu 14 Desember 2022. Sementara Bharada Richard Eliezer hadir secara virtual. “Mulai hari ini hingga Rabu, saudara (Eliezer) akan ditempatkan secara khusus karena keterbatasan tempat dan alasan perlindungan dari LPSK,” ujar hakim ketua Wahyu Iman Santosa.
Ahli poligraf Aji Febrianto Ar-Rosyid menjelaskan hasil uji kebohongan atau lie detector terhadap ajudan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, adalah plus 13. Aji merupakan pemeriksa saat uji kebohongan terhadap Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf
Sebelumnya, Aji menyatakan tes poligraf yang dilakukan terhadap lima orang itu memiliki akurasi 93 persen. “Terhadap kelima terdakwa menentukan skor berapa?” tanya jaksa ke Aji.
Aji menjawab hasilnya berbeda-beda dari tiap orang yang diperiksa. “Bermacam-macam,” katanya.
Disebutkan Ferdy Sambo mendapatkan skor minus 8, Putri dengan skor minus 25. Lalu untuk Bripka Rizky dan Kuat Ma’ruf menjalani dua kali tes yang masing-masing skornya berbeda. Ricky yang pertama plus 11 dan plus 19, sedangkan skor untuk Kuat yang pertama plus 9 dan yang kedua minus 13. Sedangkan Richard Eliezer mendapatkan skor plus 13.
Dijelaskan Aji, skor minus berarti berbohong, sedangkan pus terindikasi tidak berbohong.