Jasa Titip Mahasiswa Baru Rektor Karomani
Karomani berdalih, “bukan suap, tapi infak”. Korupsi di Indonesia selalu pakai tameng istilah agama.
Bandar Lampung, Mata-Hukum — Karomani adalah tipe rektor plus-plus. Begitu terpilih jadi rektor Universitas Lampung 2019, ia langsung memanfaatkan posisinya untuk cari duit. Bukan dengan cara halal tapi, antara lain, lewat jasa titip ilegal penerimaan mahasiswa baru lewat jalur mandiri.
Rupanya lingkungan dekatnya di rektorat ikut mendukung ia memanfaatkan jastip mahasiswa baru. Komplet sudah usaha Karomani.
Tapi apes. Sabtu 20 Agustus 2022 lalu ia tertangkap basah Komisi Pemberantasan Korupsi saat mengikuti acara character building di Hotel Sari Ater, Lembang, Bandung. Tujuh orang lainnya juga ditangkap KPK di Bandung dan Lampung.
Dari Menteri, DPR sampai Pendekar
Dalam persidangan kasus perkara suap penerimaan mahasiswa baru Unila dengan terdakwa Andi Desfiandi yang digelar di Pengadilan Negeri Tanjung Karang, Bandar Lampung, Rabu 30 November 2022 lalu, Jaksa Penuntut Umum KPK menghadirkan saksi Karomani yang juga sebagai tersangka utama kasus suap tersebut.
Di situ jaksa menampilkan 23 nama mahasiswa yang dititipkan oleh sejumlah pihak, bahkan di antaranya pejabat hingga anggota DPR RI dan pihak lainnya.
Dalam sidang jaksa juga memaparkan catatan Karomani, soal mahasiswa titipan. Antara lain Nadyanka Zafirah Data Adiwiguna (Utut Adianto, Wakil Ketua DPR dan Ketua Fraksi PDIP DPR), Aisyah Qintara dan Nabila Putri (Thomas Rizka), Karisya Dianta Atede (Anggota DPR NasDem Tamanuri), Siti Naya Avivah (Polda Joko).
Kemudian Nindya Azfarina (Kadisdikbud Provinsi Lampung), Reni Adelia Ruli (Musa Ahmad Bupati Lampung Tengah), Faalih Mathul Hajariah (Pendekar BTN), Zaki Algifari (Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan), Zalfa Aditia Putra (Andi Desfiandi).
Lalu Ramadhan Rafi Atha Pradifa (Anggota DPR PKB M Khadafi), Aisyah Ramadhan Paduan Ratu (Keluarga Banten), Fitri Sri Wahyuni (WR 2), Mariani (Asep Banten), Anggun Cahya Putri (ADT).
Selanjutnya ada Namira Azahra (Patah), Nasrina Talidah (Zam), Ratu Berta Sofian (Urip), Azahra Fadhila (Mahf), Maharani (Bud), Muhammad Zanila (Dub), Alista Putra M (BA), dan Ureyza Prianti.
Karomani menyebut nama politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Utut Adiyanto, yang juga Ketua Fraksi PDIP DPR RI.
“Untuk Pak Utut (Adianto), yang bersangkutan langsung (kirim pesan) WhatsApp saya,” sebut Karomani.
Masih banyak nama lain yang dititipkan kepadanya. Tapi Karomani mengaku tidak mematok nominal tertentu. Dia mengaku hanya menyarankan mereka untuk berinfak.
“Saya tidak pernah memaksakan untuk mereka berinfak. Kalau mereka mau berinfak, silakan, karena dari nama-nama tersebut juga ada yang masuk tapi tidak memberikan infak,” ujar Karomani.
Dalam kesaksiannya, Karomani mengakui jika praktik titip menitipkan mahasiswa berkedok ‘infak’ itu sudah berlangsung sejak tahun 2020 sejak dirinya menjabat sebagai Rektor Unila.
Jaksa Penuntut KPK kemudian menanyakan satu nama yang terkait dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
“Ini ada nama Zulkifli yang menitipkan mahasiswa bernama Zaky Algifari, siapa Zulkifli ini?”
“Iya itu Pak Menteri Zulkifli Hasan,” jawab Karomani.
Kemudian, Karomani menjabarkan dari mana asal penitipan mahasiswa yang merupakan keponakan dari Menteri Zulkifli Hasan.
“Nama itu merupakan titipan dari Ary Meizari, dia menitipkan dua mahasiswa yang di mana satu keponakannya Pak Menteri dan satu keponakannya Andi atas nama Zalfa Aditia Putra,” ujar Karomani.
Zulkifli Hasan menitipkan keponakannya yang bernama Zaki Algifari lewat Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung, Ary Meizari Alfian. Ari meminta tolong agar Zaki Algifari dapat diloloskan menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Unila Tahun Akademik 2022.
Karomani mengungkapkan, sebelumnya Zaki Algifari pernah mendaftar masuk Fakultas Kedokteran Unila lewat jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Lantaran gagal, ia mencoba lewat Jalur Seleksi Mandiri.
“Waktu itu (Ary) bilang, ini keponakan Pak Zulkifli tolong dibantu,” tutur Karomani.
Selain Zaki Algifari, Ary menitipkan keponakannya yang bernama Zalfa Aditia Putra.
Menanggapi permintaan Ary, Karomani menyampaikan bisa membantu bila passing grade atau nilai kelulusan calon mahasiswa di atas 500.
Jaksa kemudian menunjukkan bukti bahwa nilai Zaki Algifari hanya 480. Namun tetap lolos. Karomani berdalih tidak tahu nilai Zaki Algifari ada di bawah standar yang telah ditentukan. “Kalau saya tahu dari awal pasti saya batalkan (kelulusannya),” ujarnya.
Karomani membantah menerima uang suap untuk meluluskan Zaki Algifari. “Kalau kaitannya dengan ‘infak’, ada,” akunya.
Namun saat ditanya berapa jumlah infak, Karomani tidak mengetahuinya. Menurutnya, urusan infak diserahkan kepada Mualim dan Budi Sutomo. Keduanya dosen Unila kepercayaan Karomani.
Bukti Chat
Penitipan keponakan Zulkifli Hasan didapatkan Karomani dari bukti screenshot yang dikirimkan Ary kepada dirinya. Bukti chat WhatsApp itu pun ditampilkan oleh JPU KPK dalam persidangan dengan nama kontak Zulkifli Hasan.
Berikut isi percakapan Ary dengan Zulhas terkait upaya menitipkan seorang mahasiswa ke Unila. Ary sendiri merupakan adik dari terdakwa Andi Desfiandi.
“Menurut rektor Unila, ponakan abang nanti dibantu masuk jalur mandiri saja. Karena jalur mandiri kewenangan penuh Unila, sedangkan SMNPTN melalui pusat dan sistim yang dikelola oleh pusat. insyaallah akan dibantu di jalur mandiri nanti,” kata Ary dalam chat tersebut.
“Ok,” jawab Zulhas.
“Selamat dan sukses ya bang atas pelantikannya nanti siang di Istana, semoga barokah, amin,” kata Ary.
“Amin tks saudaraku,” jawab Zulhas lagi.
Begini Modus Karomani
Jaksa penuntut umum KPK Agung Satrio Wibowo membongkar bagaimana cara Karomani memasukkan mahasiswa titipan yang ingin masuk menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung melalui jalur mandiri.
Setelah mendapat mahasiswa titipan dari Andi Desfiandi, Karomani kemudian melakukan rapat penerimaan mahasiswa SNMPTN di Jakarta pada 15 Juli 2022 di Harris Vertu Hotel Harmoni di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, bersama-sama.
Saat itu Karomani bersama Heryandi (Wakil Rektor I Unila yang juga sebagai penanggung jawab Tim Pengelola Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Lampung Tahun 2022) dan Helmy Fitriawan (Dekan Fakultas Teknik Unila) yang juga sebagai ketua Tim Pengelola Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Lampung Tahun 2022.
Mereka kemudian menerima username dan password dari Panitia Rapat Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru SNMPTN Barat untuk dapat mengakses sistem aplikasi Penerimaan Mahasiswa Baru SNMPTN Wilayah Barat.
Setelah menerima username dan password, Karomani kemudian memberikannya kepada Helmy Fitriawan agar dapat membantu Karomani untuk memasukkan nama-nama mahasiswa yang sudah dititipkan kepada Karomani.
“Setelah masuk ke dalam sistem, Karomani, Helmy Fitriawan lalu memasukkan nama-nama mahasiswa titipan tersebut dengan cara Karomani dan Heryandi membacakan nama-nama mahasiswa titipan yang diantaranya adalah atas nama ZY dan ZA. Kemudian Helmy Fitriawan memasukkan nama mahasiswa tersebut ke dalam sistem untuk dinyatakan statusnya menjadi lulus,” urai jaksa penuntut umum KPK Satria Agung Wibowo.
Pada 16 Juli 2022, Panitia SNMPTN Barat meminta para Rektor Perguruan Tinggi Negeri Peserta SNMPTN Barat 2022 untuk melakukan validasi hasil kelulusan SNMPTN Barat 2022.
Karomani kemudian meminta Helmy Fitriawan selaku Kepala Unit Pelaksana Teknis Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPT TIK) Universitas Lampung dan juga sebagai Humas Tim Pengelola Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Lampung Tahun 2022 untuk datang ke rumah pribadi Karomani di Jalan Komarudin 12, Rajabasa Jaya. Di situ mereka melakukan pemeriksaan dan validasi data untuk memastikan nama-nama calon mahasiswa titipan itu masuk sebagai mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Unila.
Pada 18 Juli 2022 ZY dan ZA dinyatakan lulus sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Unila melalui jalur mandiri.
Total Suap Rp 5 Miliar
Dalam sidang kemarin bukan hanya nama Zulkifli Hasan yang disebut menitipkan kerabatnya agar lolos Seleksi Jalur Mandiri Unila. Karomani mencatat ada 23 nama mahasiswa titipan lainnya yang ingin masuk Fakultas Kedokteran Unila.
Namun Karomani mengatakan, tidak semua pihak yang titipannya lolos memberikan sumbangan. Sebab ada juga yang tidak memberikan sama sekali.
Karomani diduga menerima suap hingga Rp 5 miliar dalam jasa titip penerimaan mahasiswa baru Jalur Mandiri Unila.
Di penjara mungkin saja Karomani buka usaha jasa titipan lain.
kmp/dtk/rm-lamp/rdr-lamp/jotz