Jenderal Andika: Gandeng Intelijen Asing, dan 18 Ribu Personel, 12 KRI, 4 Jet Tempur Kawal KTT G20 Bali

0
jenderal andika perkasa

Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa. (istimewa)

“Di dalamnya ada sekitar 14.300 dari TNI, 3.200 dari Polri, dan 492 dari institusi lainnya. Tapi, mereka semua tergabung dalam tim pengawalan yang dipimpin oleh Panglima TNI, dan dibagi dalam berbagai jenis satuan tugas”

Mata-Hukum, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah melakukan koordinasi dengan pihak intelijen dari berbagai negara jelang gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November mendatang. Hal ini dilakukan guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

“Sebelum pelaksanaan G20 dalam hal intelijen, kita sudah bekerja sama, jadi kita juga meminta mereka untuk membantu sharing intelligence karena kita kan punya keterbatasan. Jadi BAIS TNI dengan segala macam kekurangan dan kelebihan pasti akan lebih bagus kalau mereka komunikasi dengan badan intelijen militer lainnya,” ujar Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dalam jumpa pers virtual, Kamis 20 Oktober 2022.

Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa (tengah) berdialog dengan salah seorang prajuirt. (istimewa)

Menurut Panglima, koordinasi semacam ini perlu dilakukan. Mengingat, setiap kepala negara yang menghadiri acara tersebut punya skema kegiatan dan pengamanannya masing-masing.

“Untuk apa, yaitu untuk men-detect lebih awal, mungkin ada intelijen atau informasi dari negara partisipan yang mungkin ada hubungannya dengan rencana kegiatan di Bali. Jadi ini semua kita lakukan terus dari mungkin sejak 3 bulan yang lalu dan ini dalam rangka saling melengkapi lah intelijen menjelang G20,” papar Jenderal Andika.

Disisi lain secara spesifik, lanjut Andika, sudah menjalin komunikasi dengan Paspampres atau Secret Service Amerika Serikat dan Tiongkok guna membahas masalah pengamanan. Dia mengaku bakal mengakomodasi segala skema pengamanan yang berlaku di setiap pasukan pengamanan.

“Sejauh ini kami berusaha mengakomodasi, intinya kami ingin para kepala negara ini merasa aman dan merasa nyaman karena mereka juga di-back up oleh protective details atau paspampres masing-masing, dan semua yang mereka inginkan,” jelasnya.

“Jadi bagi saya, biarkan kepala negara ini datang karena merasa benar-benar secure, mereka kan sama seperti semua kepala negara, mereka juga percaya kepada aparat keamanan tuan rumah atau house country, tapi mereka juga punya SOP maupun kebutuhan-kebutuhan yang spesifik yang tidak standar dan itu yang saya pastikan sejauh ini,” tutur Panglima.

18 Ribu Personel, 12 KRI, 4 Jet Tempur Kawal KTT G20 Bali

Dalam kesempata tersebut Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga menjelaskan ada 18.030 personel gabungan dikerahkan untuk pengamanan dan pengawalan pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20, Bali, 15-16 November 2022. 

Di dalamnya ada sekitar 14.300 dari TNI, 3.200 dari Polri, dan 492 dari institusi lainnya. Tapi, mereka semua tergabung dalam tim pengawalan yang dipimpin oleh Panglima TNI, dan dibagi dalam berbagai jenis satuan tugas alias satgas.

“Satgas di dalamnya ada macam-macam,” kata Andika dalam konferensi pers virtual, Kamis, 20 Oktober 2022.

Andika mencontohkan satgas VVIP yang langsung menempel kepala negara. Meski acaranya ada G20 yang beranggotakan 20 negara, tapi TNI menyiapkan pengamanan sampai 42 kepala negara atau setingkat kepala negara.

Tujuannya untuk mengantisipasi jika semua kepala negara yang diundang hadir ke Bali. “Kami kami siapkan, karena persiapan tidak bisa mendadak, jauh-jauh hari harus disiapkan,” ujarnya.

12 kapal perang dan 4 jet tempur dikerahkan

Berikutnya ada Satgas Laut yang bakal mengerahkan 12 kapal perang Indonesia alias KRI. Belasan kapal perang ini akan ditempatkan melingkari Pulau Bali. “Termasuk pengamanan pendampingan kapal-kapal militer negara partisipan,” kata Andika.

Berikutnya ada Satgas Udara yang menyiapkan beberapa pesawat. Untuk pesawat tempur ada empat unit, 2 unit F-16 dan 2 unit Sukhoi jenis SU-27 dan SU-30. Berikutnya ada 13 heli yang terdiri dari 6 heli Angkatan Udara, 5 heli Angkatan Laut, dan 2 heli Angkatan Darat.

Lalu ada juga satu unit pesawat Boeing VIP serta 2 pesawat Boeing untuk pengintai. Selanjutnya, TNI juga menyiapkan 2 pesawat hercules. Satu pesawat khusus untuk evakuasi medis.

“Sudah di-setting punya fasilitas evakuasi pasien yang dalam kondisi darurat. Lalu satu hercules pengangkut bila diperlukan,” kata dia.

Kemudian 19 pangkalan udara yang disiapkan oleh TNI. Rinciannya yaitu semua pangkalan udara di Sumatera kecuali Aceh, Jawa, Bali, Lombok, Banjarmasin, dan Balikpapan.

Terakhir yaitu ada satu pelabuhan yang disiapkan. “Kami sudah beberapa kali meninjau ke site, walaupun selalu ada dinamika, kami concern bagaimana tiap-tiap venue ini, hotel-hotel ini bisa mendampung dari kendaraan yang banyak,” ujar Andika Perkasa.

KTT G20 sendiri bakal digelar di Bali pada 5-17 November 2022 mendatang. Sebanyak 18.030 personel gabungan TNI-Polri beserta alutsistanya juga dikerahkan dalam mengawal jalannya acara tersebut

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *