Mata-Hukum, Jakarta – Waketum Partai Demokrat Benny K Harman menyebut adanya dugaan invisible hand atau kekuasaan tersembunyi di pemerintah yang mencoba menghalangi niat Anies Baswedan nyapres di 2024. Politisi PDI Perjuangan Junimart Girsang menilai statement Partai Demokrat sesat cenderung sesat. Hal itu disampaikan Junimart kepada Mata-Hukum Sabtu 17 September 2022.
“Harusnya statement dalam berpolitik itu seyogyanya membangun energi positif bukan membentuk opini menyesatkan,” ungkap Junimart.
Dalam kesempatan tersebut, Junimart yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR RI itu menilai stetment pimpinan partai Demokrat itu bahkan cenderung fitnah.
Junimart meminta agar Demokrat berpolitik dengan cerdas dan santun. Dia menegaskan terkait adanya invisible hand mencoba menjegal Anies Baswedan itu tidak benar.
Berpolitik itu harus cerdas dan santun dan terukur. Yang saya pahami Istilah Invisible hand itu tidak dikenal dalam nilai kebenaran,” ucapnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi II DPR ini juga menyebut tidak ada dasar aturan pemerintah menghalangi seseorang untuk maju capres. Dia meminta agar Demokrat berhenti memunculkan opini sesat.
Mari berpolitik yang cerdas kata Junimart, karena semua ada sistem ketatanegaraan dan regulasi yang sudah mengatur untuk itu. Jadi lanjut politisi PDI-P itu tidak ada dasar pemerintah untuk menghalangi. Sesuai aturan bisa nyapres ya monggo. “Jadi tidak perlu membentuk opini sesat. Kasihan masyarakat di grassroot diajak mengarah ke pembodohan,” tegas Junimart.
Untuk diketahui, bahwa Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman mengungkap adanya isu upaya penjegalan terhadap Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024. Benny menyebut upaya itu dilakukan invisible hand.
“Jadi ada invisible power, invisible hand ingin menjegal. Siapa invisible power itu? Ya teman-temanlah itu,” kata Benny Harman kepada wartawan di lokasi Rapimnas Demokrat, JCC, Jakarta Pusat, Jumat 16 September 2022.
Dala kesempatan tersebut Benny menyebut gangguan terhadap Anies bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk lewat kasus hukum. Namun, dia menyebut invisible hand ini akan menghalangi Anies maju di 2024.
“Iya (cara menjegal) bisa macam-macam kan, iya pasti targetnya begitu (agar tidak maju Pilpres 2024), pasti,” ucap Benny. Benny menanggapi pertanyaan soal kemungkinan Anies dijegal ikut Pilpres 2024 dengan kasus hukum.
Anggota Komisi III DPR ini menyampaikan isu ini senada dengan apa yang disampaikan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait jangan ada pihak yang mengganggu tujuan Partai Demokrat. Dia menyebut ada invisible hand yang mencoba menghambat munculnya koalisi baru di 2024 yang mengusung sosok di luar yang dikehendaki pemerintah.
“Iya tadi itu ada invisible power yang mengganggu yang tidak ingin ada koalisi di luar yang dikehendaki penguasa. Gitu kan, sudah jelas ada kan. Makanya lanjut Benny kita sampaikan sinyal itu, pemerintah penguasa janganlah menyalahgunakan kekuasaan ya kan untuk menghambat munculnya koalisi baru,” tutup Benny.