“Dengan memeriksa 7 saksi, kasus baru ini berfokus pada pengusutan dugaan korupsi pengadaan proyek pekerjaan apartemen, perumahan, hotel, dan penyediaan batu split”
Mata-Hukum, Jakarta – Kejaksaan Agung membuka penyidikan kasus dugaan korupsi pada anak usaha BUMN PT Telkom, yaitu PT Graha Telkom Sigma.
Kasus baru ini berfokus pada pengusutan dugaan korupsi dalam pengadaan proyek pekerjaan apartemen, perumahan, hotel, dan penyediaan batu split.
Alat-alat bukti pun mulai dikumpulkan tim penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung. Termasuk di antaranya melalui keterangan para saksi.
Pada hari Senin tim penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap tujuh saksi.
“Senin 6 Maret 2023, Kejaksaan Agung melalui Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus memeriksa tujuh orang saksi yang terkait dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi,” ungkap Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana melalui siaran persnya, pada Senin 6 Maret 2023.
Dalam kesempatan tersebut Ketut menjelaskan, untuk 7 orang saksi tersebut diperiksa untuk kasus dugaan korupsi pada proyek pekerjaan apartemen, perumahan, hotel, dan penyediaan batu split yang dilaksanakan oleh PT Graha Telkom Sigma Tahun 2017 sampai dengan 2018.
Tujuh saksi yang diperiksa ialah:
• RR selaku Budgeting Staff Keuangan PT Sigma Cipta Caraka;
• DS selaku Asset Keuangan Tahun 2018 PT Sigma Cipta Caraka;
• WATP selaku Head of Purchasing PT Graha Telkom Sigma;
• MA selaku Staf Sales & Delivery (am) PT Graha Telkom Sigma Tahun 2017-2020;
• HM selaku Person in Charge (PIC) PT Nayumi Group;
• DES selaku Project Manager PT Graha Telkom Sigma; dan
• AW selaku AVP Legal Settlement PT Telkom Indonesia.
Pemeriksaan terhadap ketujuhnya disebut Ketut untuk memperkuat pembuktian.
“Dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi pada proyek pekerjaan apartemen, perumahan, hotel, dan penyediaan batu split yang dilaksanakan oleh PT Graha Telkom Sigma Tahun 2017 sampai dengan 2018,” kata Ketut.