Kementerian Kehakiman Geledah Rumah Joe Biden Selama 12 Jam, Temukan Dokumen Rahasia Era Obama
“Penasihat khusus presiden, Richard Sauber, mengatakan setelah dokumen awal ditemukan oleh pengacara pribadi Biden, mereka memeriksa lokasi lain di mana catatan tersebut mungkin dikirim setelah Biden meninggalkan kursi wakil presiden pada 2017”
Mata-Hukum, Jakarta – Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menggeledah rumah pribadi Presiden Joe Biden di Wilmington, Delaware, Jumat (20/1). Dalam penggeledahan itu, mereka menemukan enam barang termasuk dokumen rahasia negara.
Beberapa dokumen rahasia itu berasal dari masa jabatan Biden ketika menjabat di Senat AS hingga Wakil Presiden AS. Biden pernah menjadi anggota senat mewakili Delaware dari 1973 hingga 2009 dan wakil presiden pada 2009-2017.
“Dokumen lain berasal dari masa jabatannya sebagai wakil presiden dalam pemerintahan Obama, dari 2009 hingga 2017,” kata pengacara Biden, Bob Bauer, dikutip dari Reuters, Minggu (22/1).
Kementerian Kehakiman menggeledah rumah Biden selama lebih dari 12 jam. Bauer menyebut, penyidik menemukan beberapa catatan rahasia yang ditulis tangan oleh Biden secara pribadi ketika menjabat wakil presiden.
“Presiden menawarkan akses ke rumahnya untuk memungkinkan Kementerian Kehakiman melakukan pencarian di seluruh tempat untuk mencari catatan wakil presiden yang potensial dan materi rahasia yang potensial,” kata Bauer.
Selama penggeledahan, Biden dan istrinya Jill tidak berada di rumah. Bauer mengatakan, Biden berada di Pantai Rehoboth, Delaware, untuk akhir pekan
“Penyelidik Kementerian Kehakiman mengkoordinasikan pencarian dengan pengacara Biden sebelumnya, dan pengacara pribadi presiden serta Gedung Putih hadir pada saat itu,” kata Bauer.
Penggeledahan di rumah pribadi Biden merupakan tindak lanjut setelah sebelumnya ditemukan dokumen rahasia negara di rumah Biden pada November 2022.
Jaksa Agung AS, Merrick Garland, menunjuk penasihat khusus Robert Hur untuk menyelidiki temuan dokumen rahasia itu.
Robert Hur saat ini menyelidiki bagaimana cara Biden dan timnya dalam menangani dokumen rahasia era Presiden Barack Obama yang ditemukan dalam kepemilikan pribadi Biden.
Joe Biden Akui Ada Dokumen Rahasia yang Ditemukan di Perpustakaan Pribadinya
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis (12/1) mengakui dokumen yang ditandai rahasia ketika menjabat sebagai Wakil Presiden ditemukan di “perpustakaan pribadi” di rumahnya di Wilmington, Delware, bersama dengan dokumen lainnya yang ditemukan di garasi, beberapa hari setelah terungkap bahwa dokumen sensitif itu jika ditemukan di kantor bekas institusinya di Washington.
Kepada wartawan di Gedung Putih, Biden mengatakan “bekerja sama sepenuhnya” dengan penyelidikan Departemen Kehakiman tentang bagaimana informasi rahasia dan catatan pemerintah disimpan.
Dia tidak mengatakan kapan rangkaian dokumen terbaru ditemukan, hanya peninjauan lokasi penyimpanan oleh pengacaranya selesai dilakukan pada Rabu (11/1) malam. Pengacara menemukan rangkaian dokumen pertama pada 2 November 2022, dua hari sebelum pemilihan paruh waktu, tapi baru secara terbuka merilis perkembangan itu pada Senin.
Penasihat khusus presiden, Richard Sauber, mengatakan setelah dokumen awal ditemukan oleh pengacara pribadi Biden, mereka memeriksa lokasi lain di mana catatan tersebut mungkin dikirim setelah Biden meninggalkan kursi wakil presiden pada 2017.
Sauber mengatakan “sejumlah kecil” dokumen dengan tanda rahasia ditemukan di ruang penyimpanan di garasi Biden di Wilmington, dengan satu dokumen berada di ruang yang berdekatan. Biden kemudian mengungkapkan bahwa lokasi lainnya merupakan perpustakaan pribadinya
Biden mengatakan Departemen Kehakiman “langsung diberi tahu” setelah dokumen tersebut ditemukan dan para pengacara departemen mengambil alih catatan-catatan itu. Kumpulan dokumen pertama telah diserahkan kepada Administrasi Arsip dan Catatan Nasional.
Terlepas dari tinjauan Departemen Kehakiman, pengungkapan bahwa Biden berpotensi salah menangani catatan rahasia atau catatan kepresidenan terbukti menjadi political headache bagi Biden, yang mengatakan mantan Presiden Donald Trump “tidak bertanggung jawab” karena menyimpan ratusan catatan semacam itu di klub pribadinya di Florida.
“Saya rasa Kongres harus menyelidiki ini,” kata Ketua DPR AS yang baru, Kevin McCarthy, dikutip dari Associated Press.
“Inilah seseorang yang duduk di ’60 Minute’ yang sangat prihatin dengan dokumen Presiden Trump yang terkunci di belakang, dan sekarang kita menemukan bahwa ini adalah wakil presiden yang menyimpannya selama bertahun-tahun di tempat terbuka di lokasi yang berbeda,” lanjutnya.
Anggota Republik di Komite Intelijen DPR telah meminta agar badan-badan intelijen melakukan “penilaian kerusakan” terhadap dokumen-dokumen yang berpotensi dirahasiakan. Perwakilan Ohio, Mike Turner, juga meminta pengarahan dari Jaksa Agung Merrick Garland dan Direktur Intelijen Nasional Avril Haines tentang tinjauan mereka sebelum 26 Januari.
“Kehadiran informasi rahasia di lokasi terpisah tersebut dapat melibatkan Presiden dalam kesalahan penanganan, potensi penyalahgunaan, dan pemaparan informasi rahasia,” kata Turner dalam pernyataannya.
Sementara Jaksa Agung Merrick Garland akan menyampaikan pernyataannya pada Kamis malam waktu setempat. Namun, Departemen Kehakiman tidak memberikan rincian.