30.4 C
Jakarta
23/01/2025
Mata Hukum
Home » Kepala Bappenas Targetkan Ekspor ke Uni Eropa Capai USD 30 Miliar
BisnisNews

Kepala Bappenas Targetkan Ekspor ke Uni Eropa Capai USD 30 Miliar

“Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa: Ekspor Indonesia ke Uni Eropa sudah jauh lebih baik dibandingkan impor. Menurut dia, nilai ekspor Indonesia ke Uni Eropa sekitar USD 21,5 miliar, sedangkan impor Indonesia dari UE sekitar USD 11,6 miliar”

Mata-Hukum, Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappenas), Suharso Monoarfa, menargetkan transaksi ekspor ke Uni Eropa (UE) mencapai USD 30 miliar atau sekitar Rp 446,28 triliun.

Suharso, sapaan dia, mengatakan ekspor Indonesia ke Uni Eropa sudah jauh lebih baik dibandingkan impor. Menurut dia, nilai ekspor Indonesia ke Uni Eropa sekitar USD 21,5 miliar, sedangkan impor Indonesia dari UE sekitar USD 11,6 miliar.

“Memang yang banyak kita impor dari sana itu barang-barang stationary, equipment, yang barang-barang berat,” kata Suharso saat ditemui usai acara Diseminasi Hasil Program ARISE+ Indonesia di Jakarta pada Rabu, 17 Mei 2023.

Suharso menjelaskan barang-barang berat yang dimaksud adalah barang-barang industri yang nilai impornya tidak signifikan.

Lebih lanjut, ia akan mendorong ekspor produk manufaktur maupun komoditas lain seperti kopi dan cokelat.

Mudah-mudahan bisa lebih tinggi lagi (transaksi ekspor RI ke Uni Eropa) dari USD 21 miliar sekarang ya, kalau bisa mencapai ekspor USD 30 miliaran kan bagus,” tutur dia. Sebab ada potensi untuk kenaikan ekspor.

Lebih jauh, Suharso menjelaskan mengenai ARISE+ Indonesia – Trade Support Facility atau disebut ARISE+ Indonesia. Dia menilai, kerja sama antara RI dan UE tersebut penting untuk meningkatkan kinerja perdagangan dan daya saing, serta mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

ARISE+ Indonesia dilakukan melalui dua proyek bantuan teknis pelengkap selama periode lima tahun dengan total anggaran sebesar EUR 15 juta. Bantuan teknis pertama atau TA 1 akan selesai pada akhir Mei 2023.

Selama empat setengah tahun pelaksanaan, ARISE+ Indonesia TA 1 disebut telah mendukung institusi pemerintah dalam meningkatkan keterampilan dalam analisis ekonomi makro dan perencanaan kebijakan perdagangan dan investasi, mempertajam kapasitas untuk bernegosiasi danmengimplementasikan Perjanjian Perdagangan Bebas, terutama negosiasi Ekonomi Komprehensif Kemitraan (CEPA) dengan UE.

Berita Terkait

BMKG: Jawa hingga Papua masuki kemarau pada 28 Juni hingga 4 Juli

Farid Bima

Presiden Zelenskiy Pecat Komandan Militer Senior Ukraina di Donbas

Farid Bima

Kapolres Tangsel: Pelaku Perampok di SPBU Tangerang Selatan Terlilit Hutang Pinjaman Online

Farid Bima

Leave a Comment