Longsor Timbun 8 Warga di Bogor, 1 Ditemukan Meninggal dan 3 Korban Masih dalam Pencarian
“Wilayah dengan potensi banjir bandang dan aliran bahan rombakan yaitu Caringin, Ciampea, Cibungbulang, Cigombong, Cijeruk, Ciomas, Dramaga, Kemang, Leuwiliang, Pamijahan, Rancabungur, Rumpin, Tamansari, Tenjolaya”
Mata-Hukum, Bogor – Petugas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) bersama dengan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor masih melakukan pencarian korban tanah longsor di Gang Barjo, Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebon Kelapa, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis 13 Oktober 2022.
Pemerintah Kota Bogor mencatat sebanyak delapan warga di kampung tersebut tertimbun tanah longsor saat hujan deras pada Rabu 12 oktober 2022 sore. Sebanyak empat warga selamat dievakuasi ke RSUD Kota Bogor, satu warga meninggal dunia dan tiga warga lainnya masih dalam proses pencarian.
Lokasi kejadian yang berada di permukiman padat penduduk dengan struktur bangunan yang tidak tertata dengan baik dan kemiringan yang curam, menyebabkan tebing mudah longsor.
Dalam peristiwa itu tim SAR gabungan menemukan satu korban tertimbun longsor di Gang Barjo, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Kini, 3 korban lainnya masih tertimbun.
“Posisinya tertimbun. Jadi dari 8 orang, 4 orang selamat, terus satu orang ditemukan (dini hari) meninggal. Tersisa tiga orang lagi sedang dilakukan upaya evakuasi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Teofilo Patrocinio Freitas, Kamis 13 Oktober 2022.
Korban yang ditemukan itu berjenis kelamin perempuan. Korban diperkirakan berusia 60-70 tahun. Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Kota Bogor.
“Kayanya nenek kali ya, yang terakhir itu (ditemukan),” ucapnya.
Hingga kini, tim SAR gabungan masih terus berupaya mencari 3 korban lainnya yang masih tertimbun. Mereka diduga tertimbun di antara bagian kamar rumah.
“Kemarin tuh, kalau lihat di kamar belakang. Tanda-tandanya kalau memang ada pasti kita langsung selesaikan, tapi terakhir sampai jam 2 pagi, yang terakhir itu yang lain masih belum ada ini, yang jelas antara di kamar depan dan belakang,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, tebingan setinggi kurang lebih 20 meter longsor di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor pada Rabu 12 Oktober 2022 sore. Longsor tersebut menimbun 8 orang dan 4 korban ditemukan selamat.
Untuk diketahui, selain wilayah Kota Bogor, daerah rawan bencana longsor juga terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyebutkan ada 26 kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang masuk kategori wilayah rawan longsor. Hal ini diungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko.
“Secara umum potensi gerakan tanah di Bulan Agustus masih sama dengan Bulan Juli. Namun dengan cakupan wilayah cakupan yang lebih sedikit. Potensi tinggi (terjadi pergerakan tanah) berkurang dan potensi rendah bertambah. Dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, 26 kecamatan berpotensi menengah hingga tinggi,” kata Aris Nurjatmiko, Kamis 5 Agustus 2022 lalu.
Wilayah yang masuk kategori rawan pergerakan tanah antara lain Kecamatan Babakanmadang, Bojonggede, Ciawi, Cariu, Cibinong, Cigudeg, Cileungsi, Cisarua, Ciseeng, Citereup, Hunungputri, Gunungsindur, Jasinga, Klapanunggal, Leuwisadeng, Leuwiliang, Nanggung, Parung, Parungpanjang, Sukajaya, Sukamakmur, Sukaraja, Tajurhalang, Tanjungsari, dan Tenjo.
Sedangkan 14 kecamatan lainnya, kata Aris, masuk wilayah kecamatan yang berpotensi banjir bandang atau aliran bahan rombakan.
“Wilayah dengan potensi banjir bandang dan aliran bahan rombakan yaitu Caringin, Ciampea, Cibungbulang, Cigombong, Cijeruk, Ciomas, Dramaga, Kemang, Leuwiliang, Pamijahan, Rancabungur, Rumpin, Tamansari, Tenjolaya,” ungkap Aris.
“Aliran bahan rombakan atau debris flow merupakan fenomena percampuran air, lumpur, dan kerikil mengalir dengan kecepatan tinggi,” terangnya.
BPBD mengimbau warga tetap waspada. Warga diminta tetap siaga.
“Untuk wilayah yang terdapat potensi tersebut, diharap selalu siaga menghadapi bencana. Siapkan tas siaga bencana agar selalu tanggap menghadapi bencana yang datang tiba-tiba,” tambah Aris.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bogor, total 86 bencana terjadi selama Juli 2022 di Kabupaten Bogor. Bencana yang terjadi mulai dari longsor, kebakaran, banjir, angin kencang, kekeringan, dan pergeseran tanah.
Puluhan bencana itu terjadi di 66 desa dari 27 kecamatan di Kabupaten Bogor. Bencana itu mengakibatkan 1 orang meninggal dunia, 176 orang mengungsi, 58 bangunan rumah, serta 71 bangunan fasilitas pendidikan, umum, dan ibadah, rusak.
Dari berbagai sumber/matahukum/rid