Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, Kecam PM Netanyahu “6 Sandera Tewas di Gaza, Ini Aib Moral”
“Para warga Israel di Tel Aviv pun bakal segera menggelar mogok nasional sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan Netanyahu atas tewasnya enam sandera Hamas”
Mata Hukum, Jakarta – Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengecam pemerintahannya sendiri yang lebih berambisi untuk mengontrol wilayah perbatasan Koridor Philadelphi, alih-alih fokus mencapai kesepakatan pembebasan sandera di Gaza.
Dalam rapat kabinet yang digelar pada Minggu (1/9) waktu setempat, Gallant mengatakan langkah pemerintah Israel itu sebagai sebuah aib moral.
Menurut laporan media Israel, Gallant baru-baru ini berselisih dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu ambisi kendali wilayah sepanjang 14 kilometer di perbatasan Gaza dan Mesir, yang disebut Koridor Philadelphi.
“Jika kita terus di jalur ini, kita tidak akan berhasil mencapai tujuan yang kita tetapkan untuk diri kita sendiri,” kata Gallant dalam rapat tersebut.
“Jika kita ingin para sandera hidup-hidup, kita tidak punya waktu. Saya diajari bahwa kita tidak boleh meninggalkan yang terluka di lapangan. Itu aib moral,” imbuhnya, dilansir CNN.
Gallant disebut semakin “terisolasi” dalam Kabinet Netanyahu, terutama soal kesepakatan pembebasan sandera. Sebab Gallant adalah satu-satunya menteri yang menentang kendali Koridor Philadelphi, sebagai syarat dalam kesepakatan pembebasan sandera.
Sebaliknya menteri lain di Kabinet Netanyahu berpendapat bahwa akan jadi kesalahan jika Israel tidak memegang kendali Koridor Philadelphi, dan hanya akan memberi “penghargaan” kepada Hamas karena membunuh para sandera.
Sementara menurut Gallant, Israel bisa merebut kembali koridor tersebut setelah pembebasan sandera dari Gaza berhasil dilakukan.
Perundingan gencatan senjata dan pembebasan sandera yang digelar pekan lalu di Doha, Qatar, kembali gagal disepakati lantaran Israel mengajukan kendali atas Koridor Philadelphi sebagai syarat terbaru.
Hamas menolak syarat baru tersebut dan memilih memegang proposal gencatan senjata yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, bahwa semua pasukan Israel harus ditarik dari seluruh wilayah di Jalur Gaza selama gencatan senjata.
PM Netanyahu Cemas Demo Besar Besaran Protes 6 Sandera Hamas Tewas Dibom
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu disebut-sebut mulai cemas demonstrasi oleh warga Israel meluas di Tel Aviv dan sejumlah kota di negara tersebut.
Sebanyak 700 ribu warga Israel dilaporkan turun ke jalan melancarkan aksi protes terhadap pemerintah Netanyahu atas tewasnya enam sandera Hamas di Gaza.
CNN melaporkan bahwa salah satu pejabat Israel yang enggan diungkap identitasnya mengatakan bahwa Netanyahu semakin “khawatir” demo oleh ratusan ribu warga Israel meluas.
Demonstrasi tersebut juga mendesak pemerintah Israel agar segera dilakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas terkait pembebasan warga Israel yang menjadi sandera.
Warga Israel terutama para keluarga sandera Hamas terus mendesak Netanyahu agar segera mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk pembebasan sandera.
Kemarahan warga semakin terpantik setelah militer Israel melaporkan telah menemukan enam jenazah yang merupakan sandera Hamas di dalam terowongan Rafah, Gaza, pada Sabtu (31/8) waktu setempat.
Keenam orang itu termasuk di antara 97 sandera yang masih ditawan Hamas.
Ratusan ribu warga pun segera turun ke jalan untuk meluapkan kemarahan mereka terhadap Netanyahu yang dianggap gagal membebaskan sandera Hamas.
Para warga Israel di Tel Aviv pun bakal segera menggelar mogok nasional sebagai bentuk protes terhadap pemerintahan Netanyahu atas tewasnya enam sandera Hamas.
Para pengunjuk rasa di seluruh Israel telah menyerukan pemogokan umum untuk memberikan tekanan kepada pemerintah agar memperoleh kesepakatan pembebasan sandera.