Polisi: Penyebab Kematian Keluarga Kalideres Sudah Ditemukan
Kombes Hengki Haryadi (Dok Istimewa)
Mata-Hukum, Jakarta: Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengklaim telah mengantongi penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. “Hasil analisa dan evaluasi hari ini antara tim penyidik bersama tim gabungan ahli kedokteran forensik dan laboratorium forensik sudah ditemukan sebab-sebab kematian. Didukung oleh fakta-fakta yang scientifik,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam keterangan kepada wartawan, Senin 5 Desember 2022.
Menurut Hengki, kesimpulan penyebab kematian itu didasarkan pada kecocokan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh para ahli. “Dari tim psikologi forensik juga ditemukan fakta-fakta yang ternyata mendukung temuan dari tim kedokteran forensik. Termasuk penyelidikan lain berupa digital forensik dan penyelidikan konvensional yang lain yang dilakukan oleh penyidik,” ungkapnya.
Kendati demikian, Hengki lagi-lagi belum mau membuka secara gamblang ihwal temuan penyelidikan tersebut. Padahal, sudah hampir sebulan polisi menyelidiki kasus ini. Hasil akhir penyelidikan kasus kematian satu keluarga ini akan disampaikan pada Jumat (9/12) mendatang. “Tim penyidik dan tim ahli bersepakat bahwa rilis akan dilaksanakan pada Jumat sore di ruang rilis Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” ujarnya.
Diberitakan, empat orang yang merupakan satu keluarga ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11). Keempat korban tewas itu yakni Rudiyanto, Reni Margaretha, Dian, serta Budiyanto.
Dalam proses penyelidikan sudah berjalan hampir tiga pekan, polisi baru berhasil mengungkap bahwa Reni Margaretha telah meninggal dunia sejak bulan Mei. Sedangkan Dian, diduga menjadi orang yang paling terakhir meninggal dunia. Hasil penyelidikan terbaru, polisi menemukan fakta bahwa salah satu korban tewas bernama Budiyanto disebut aktif melakukan sebuah ritual. Polisi juga menemukan sejumlah buku aliran agama, mantra yang ditulis di atas kain, hingga kemenyan.
