“Urusan mobil, urusan motor gede, urusan yang remeh temeh, sepatunya apa, bajunya apa. Itu yang harus kita mengerti dalam situasi dunia yang penuh keterbukaan”
Mata-Hukum, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan kepada jajaran petinggi Polri, kapolda, hingga kapolres di Istana Kepresidenan. Jokowi mengatakan adanya kasus Ferdy Sambo membuat indeks kepercayaan kepada Polri turun.
“Itu dilihat masyarakat dan itu juga saya lihat dan saya rasakan kerja keras itu. Dan hasilnya juga sangat signifikan. Sampai hari ini, yang mendorong paling kuat adalah dari Polri telah 440 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan kepada masyarakat,” kata Jokowi seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu 15 Oktober 2022.
Dari kerja vaksinasi yang dilakukan Polri, menurut Jokowi, hasilnya pandemi Corona mereda. Selain itu, hasilnya ekonomi Indonesia bisa tumbuh di angka 5,44%.
“Dan indeks kepercayaan masyarakat juga menempatkan Polri di puncak teratas pada saat itu,” ujar Jokowi.
Namun, menurut Jokowi, adanya kasus Ferdy Sambo membuat indeks kepercayaan terhadap Polri turun drastis. Indeks kepercayaan Polri kini rendah dibandingkan penegak hukum lainnya.
“Tetapi, begitu ada peristiwa FS (Ferdy Sambo), runyam semuanya, dan jatuh ke angka paling rendah. Dulu dibandingkan institusi-institusi penegakan hukum lain tertinggi, sekarang saudara-saudara harus tahu, menjadi terendah,” ucap Jokowi.
“Ini yang harus dikembalikan lagi dengan kerja keras saudara-saudara sekalian,” imbuhnya.
Jokowi Beberkan Ulah Oknum Coreng Citra Polri: Pungli hingga Gaya Hidup Mewah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan anggota Polri untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Jokowi mengaku banyak mendapatkan laporan yang terkait dengan menurunnya kepercayaan publik terhadap Polri.
“Saya terlalu banyak mendapatkan laporan sehingga kembali lagi, gaya hidup, urusan kecil-kecil tetapi itu bisa mengganggu kepercayaan terhadap Polri,” kata Jokowi seperti dilihat di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu 15 Oktober 2022.
Jokowi saat itu dalam momen memberikan pengarahan kepada kapolres dan kapolda se-Indonesia serta pejabat utama (PJU) Mabes Polri di Istana Negara yang digelar Jumat 14 Oktober 2022. Total ada 559 perwira Polri yang mengikuti acara tersebut.
Jokowi mengingatkan saat ini masyarakat berada di zaman keterbukaan teknologi informasi. Dia mengingatkan anggota Polri untuk menjaga citra institusi karena berpengaruh terhadap kepercayaan publik.
“Urusan mobil, urusan motor gede, urusan yang remeh temeh, sepatunya apa, bajunya apa. Itu yang harus kita mengerti dalam situasi dunia yang penuh keterbukaan,” ujar dia.
Jokowi lalu memaparkan laporan masyarakat terkait pelanggaran yang dilakukan anggota Polri. Dia meminta kepada para pimpinan yang hadir dalam acara tersebut untuk meredam laporan-laporan negatif.
“Keluhan masyarakat terhadap Polri 29,7% itu, ini sebuah persepsi karena pungli. Tolong ini anggota-anggota semua diredam ini. Sewenang-wenang, tolong ini juga diredam,” ucapnya.
“Pendekatan-pendekatan yang represif jauhi. Mencari-cari kesalahan, nomor 3, 19,2%. Dan keempat hidup mewah, yang tadi sudah saya sampaikan,” sambungnya.
Dia mengatakan Polri merupakan aparat penegak hukum yang paling dekat dengan masyarakat dan paling sering interaksi dengan masyarakat. Dia meminta para kapolres dan kapolda juga mengingatkan para anggota.
Jokowi meminta anggota Polri melayani dan merespons cepat masyarakat meskipun hal-hal kecil. Sehingga masyarakat merasa diayomi dan menimbulkan perasaan aman.
“Jangan sampai karena ketidakcepatan kita, rasa aman dan nyaman itu, menjadi terkurangi atau hilang. Karena apapun Polri adalah pengayom masyarakat,” ujarnya.