“Dubes Rusia: Kami juga punya teknologi pembangkit nuklir terapung yang dimuat di kapal besar dan bisa di-dock di manapun. Kalau ada situasi darurat, itu bisa digunakan. Kami adalah satu-satunya di dunia yang memiliki teknologi ini”
Mata-Hukum Jakarta – Rusia kembali menyatakan keseriusannya dalam menawarkan teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) untuk dipakai di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hal tersebut diungkapkan oleh Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, pada Rabu 21 Desember 2022.
Menurutnya, pihak Rusia tertarik untuk berpartisipasi di pengembangan IKN, dan siap menawarkan teknolog ismart city kepada Indonesia.
“Jika pemerintah RI tertarik, kami juga bisa menawarkan pembangunan pembangkit listrik nuklir di Kalimantan. Beberapa badan pemerintahan juga telah berkontak mengenai hal-hal terkait teknologi apa yang kami miliki,” tutur Dubes.
Dia menuturkan Kalimantan adalah salah satu area berisiko rendah kejadian seismik. Hal tersebut membuat Kalimantan cocok sebagai lokasi pengembangan PLTN.
“Kami juga punya teknologi pembangkit nuklir terapung yang dimuat di kapal besar dan bisa di-dock di manapun. Kalau ada situasi darurat, itu bisa digunakan. Kami adalah satu-satunya di dunia yang memiliki teknologi ini,” ungkap Lyudmila.
Seperti diketahui, pada saat bertemu Presiden Joko Widodo di Kremlin Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menawarkan kerja sama untuk menggarap proyek nuklir di Indonesia.
Menurut Putin, perusahaan energi Rusia yakni Rosatom State Corporation mempunyai pengalaman, kompetensi dan keandalan teknologi dalam pengembangan PLTN. Rosatom sendiri telah mengembangkan PLTN yang terbesar di Rusia, yakni Novovoronezh Unit 6, yang berkapasitas 1.200 MW di Voronezh.
Selain di darat, Roastom juga membangun PLTN Terapung KLT-40S, yang dapat berlayar menjelajahi sejauh 5.000 Km, dengan kapasitas sebesar 80 MW.
Rosatom saat ini menggunakan teknologi nuklir generasi terbaru, tipe reaktor VVER 1200 dengan teknologi generation 3 Plus yang merupakan pertama di dunia, dengan masa operasi selama 60 tahun. Sistem Pengamanan teknologi VVER 1200 memiliki zero accident standaard.