Sosok Brigjen Pol. Drs. Hengki Haryadi, S.I.K., M.H. Penyidik Tindak Pidana Utama Tk. II Bareskrim Polri.

0

“Hengki Haryadi merupakan sosok Jenderal segudang prestasi. Jenderal bintang satu ini dikenal dengan Integritas dan keberanian dalam mengungkap suatu kasus, baik Kasus premanisme, korupsi maupun mafia”

Mata Hukum, Jakarta – Brigadir Jenderal Polisi atau Brigjen Pol. Dr. Hengki Haryadi, S.I.K., M.H. adalah seorang perwira tinggi (Pati) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

Di Polri, Brigjen Hengki Haryadi diamanahkan untuk mengemaban jabatan sebagai Penyidik Tindak Pidana Utama Tk. II Bareskrim Polri.

Hengki Haryadi sudah malang melintangenduduki jabatan strategis di kepolisian. Mantan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya itu memiliki prestasi dan rekam jejak yang cemerlang dalam kariernya sebagai polisi.

Untuk diketahui mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat ini pernah menangani kasus penangkapan kompolotan Hercules terkait kasus premanisme, mengungkap jaringan pengedaran narkoba internasional yaitu sabu-sabu dalam kemasan kopi dari Amerika, membongkar kartel narkoba internasional, hingga mengungkap kasus mafia tanah.

Tangkap empat pejabat BPN diduga mafia tanah

Polda Metro Jaya menangkap empat pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) karena diduga terlibat kasus mafia tanah di Jakarta dan Bekasi.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi di Jakarta, Rabu, mengatakan empat pejabat BPN itu berasal dari kantor wilayah Jakarta dan Bekasi.

“Untuk saat ini sudah ada empat pejabat ASN (aparatur sipil negara) BPN di wilayah Jakarta dan Bekasi yang sudah kami tangkap dan tetapkan sebagai tersangka,” kata Hengki.

Hengki menambahkan keempat pejabat BPN itu ditangkap di beberapa wilayah, salah satunya yakni PS selaku Ketua Ajudifikasi PTSL di BPN Jakarta Selatan yang ditangkap di Depok, pada Selasa 12 Juli 2022 malam.

Dia mengatakan modus operandi yang dilakukan para tersangka disebutnya tergolong baru dan belum pernah terungkap. Bahkan dia menduga telah menimbulkan banyak korban.

Tangkap Hercules Terkait Kasus Penguasaan Lahan

Polres Jakarta Barat di masa kepemimpinan Kombes Hengki menangkap Hercules Rosario Marshal. Saat itu Hercules dibawa Tim Pemburu Preman ke Mapolres Jakbar.

“Hercules perjalanan ke Polres. Baru ditangkap,” kata Hengki, November 2018 lalu.

Polisi meringkus Hercules di kediamannya, di Kompleks Kebon Jeruk Indah, Blok E 12 A, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (21/11) sore. Hercules sendiri telah dijerat Pasal 170 dan 335 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.

Bongkar Pungli di Pelabuhan Samarinda Melibatkan Petinggi Partai Golkar

Badan Reserse Kriminal Mabes Polri bersama Polda Kalimantan Timur berhasil membongkar kasus dugaan praktik pungutan liar di Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda.

Kapolda Kaltim Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin, kepada wartawan di Samarinda, Jumat menyatakan, pengungkapan dugaan praktik pungutan liar itu berdasarkan laporan masyarakat ke Bareskrim Polri.

“Ada laporan dari masyarakat ke Bareskrim Polri terkait dugaan terjadinya praktik pungutan liar di Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda. Dari laporan itulah, tim Bareskrim Mabes POlri bersama Polda Kaltim dan Polresta Samarinda melakukan penyelidikan dan diputuskan hari ini dilakukan penindakan,” ujar Safaruddin, didampingi Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim Polri Ajun Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi dan Kapolresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Reza Arief Dewanto.

Dari penindakan itu kata Safaruddin, tim gabungan yang berjumlah 100 personel, pada Jumat pagi sekitar pukul 09. 00 Wita. menggeledah Koperasi Samudera Sejahtera (Komura) di kawasan Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda.

Dari penggeledahan tersebut, tim gabungan yang juga dikawal personel Brimob Polda Kaltim menyita uang Rp6,1 miliar, dua unit CPU serta sejumlah dokumen.

“Laporan yang masuk ke Bareskrim dan Polda Kaltim menyebutkan bahwa, biaya yang dikeluarkan pengguna jasa cukup tinggi. Jika dibandingkan dengan di Surabaya, Jawa Timur, biaya untuk satu kontainer hanya Rp10 ribu sementara disini (Samarinda) untuk kontainer 20 feet dikenakan tarif Rp180 ribu dan yang 40 feet sebesar Rp350 ribu. Jadi, selisihnya lebih dari 180 persen,” terangnya.

“Secara sepihak mereka dengan mengatasnamakan koperasi menerapkan tarif tenaga kerja bongkar muat (TKPM) tinggi. Padahal, di Pelabuhan Peti Kemas Palaran itu sudah menggunakan mesin atau crane tetapi mereka meminta bayaran namun tidak melakukan kegiatan buruh,” jelas Safaruddin.

Selain menyita barang bukti, tim gabungan juga tambah Safaruddin, juga mengamankan 15 orang yang akan dimintai keterangan sebagai saksi.

“Ke-15 orang yang kami amankan itu baru sebagai saksi dan nanti dilihat setelah pemeriksaan bisa diketahui siapa yang jadi tersangka dan siapa yang hanya sebagai saksi,” kata Safaruddin.

Pengungkapan itu, lanjut ia, akan terus dikembangkan dan tim gabungan akan memeriksa sejumlah tempat di sekitar kawasan Pelabuhan Peti Kemas Palaran Samarinda.

“Hasil pengungkapan hari ini akan terus berkembang ke beberapa tempat di sekitar Pelabuhan Peti Kemas Palaran. Karena itu diwadahi oleh kopresi maka kami juga melakukan langkah-langkah penindakan terhadap Komura,” tegas Safaruddin.

Polisi tambah Safaruddin, juga akan segera memeriksa Jafar Abdul Gaffar, sebagai Ketua Komura yang juga menjabat Ketua DPD II Partai Golkar Samarinda.

“Pasti akan kami periksa sebab dia sebagai ketua koperasi. Nanti hasil pemeriksaan akan menentukan apakah dia tersangka atau hanya sebagai saksi,” kata Safaruddin.

Pada pengungkapan itu kata Safaruddin, polisi akan menerapkan tiga pasal yakni pasal terkait tindak pidana korupsi, pemerasan serta tindak pidana pencucian uang (TPPU).

“Jika terbukti, dalam kurung waktu terjadinya tindak pidana sampai sekarang kami akan melakukan penyitaan aset-aset untuk menerapkan pasal TPPU. Dari perhitungan kasar kami, dugaan praktik pungutan liar itu mencapai ratusan miliar dalam setahun.” terang Safaruddin.

Lulusan Terbaik Sespimen dan Sespimti

Kombes Pol Hengki Haryadi, Sik, SH, MH, Akpol 1996, menjadi salah satu lulusan terbaik dari 14 Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri ke-29 dan Sespimmen ke-60 Tahun 2020. Putra terbaik yang berasal dari Lampung itu, menerima penghargaan Kapolri, pada acara pelantikan kelulusan oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, di gedung Utaryo Suryawinata Sespim Lemdiklat Polri, Kamis, 22 Oktober 2020.

Kapolri Jenderal Idham Azis, yang diwakili Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, memberikan sambutannya secara virtual Zoom. Dalam kesempatan itu, Komjen Gatot Eddy menyampaikan pesan kepada para lulusan Sespimti dan Sespimmen untuk menjadi agen perubahan.

“Saya berharap rekan-rekan menjadi agent of change (agen perubahan), bukan agen yang kasak-kusuk. Saya mengajak rekan-rekan wajib menjaga moral institusi. Anggota jadikan teman dan sahabat. Jangan pasang jarak. Tidak ada komandan yang hebat, tapi hebat dalam menata anggota. Jadilah pemimpin yang memiliki komitmen dan bangun motivasi anggota. Satu keteladanan lebih baik dari 1.000 nasihat,” kata Gatot Eddy.

Penutupan pendidikan Sespimti dan Sespimmen ini dilanjutkan dengan upacara penyerahan penghargaan kepada 14 lulusan terbaik. Penghargaan diberikan oleh Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah, Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kasespim Lemdiklat Polri) Irjen Drs Rokhmat Susanto.

“Kami ucapkan selamat kepada seluruh peserta didik yang lulus. Dan juga selamat kepada penerima penghargaan terbaik. Terpenting ke depannya mampu menjadikan Polri semakin baik dan profesional. Semakin baik memberi pelayanan kepada masyarakat luas,” ujar Rokhmat Susanto.

Penghargaan diberikan kepada Terbaik Umum peserta Sespimti Polri dan peserta TNI, peserta didik Sespimmen Polri Terbaik Nastrap dan Naskap. Termasuk juga penghargaan kepada lulusan Terbaik Akademik, Terbaik Kepribadian, Terbaik Kesempatan Jasmani, Terbaik Tamu, Terbaik Nastrap Tamu, dan Terbaik Kepribadian Tamu.

Untuk peserta didik Sespimti Polri Dikreg ke-29, Penghargaan Terbaik Umum diberikan kepada Kombes Hengki Haryadi.

Kehidupan pribadi

Brigjen Hengki Haryadi lahir di Palembang, Sumatra Selatan, pada tanggal 16 Oktober 1974.

Ia memiliki istri yang bernama Duma Intan Karenina.

Pernikahan mereka dikaruniai 4 orang anak.

Pendidikan

Brigjen Hengki Haryadi adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1996.

Di Akpol, Hengki satu angkatan dengan Kapolda Papua Barat yakni Irjen Pol. Jhonny Edison Isir.

Hengki mengenyam pendidikan di SMA Taruna Nusantara (1993).

Sederet pendidikan yang pernah ditempuhnya antara lain adalah PTIK, SESPIMMEN (2010), SESPIMTI (2020) Lulusan Terbaik.

Perjalanan karier

Brigjen Hengki Haryadi telah malang melintang berkarier di dalam kepolisian tanah air.

Beragam jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.

Hengki memulai kariernya sebagai Pamapta II Polres Dili pada tahun 1997.

Setelah itu, kariernya makin meroket.

Ia tercatat pernah menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Manatuto (1998), Kasat Lantas Polres Dili (1999), Wakapolsek Lengkong (1999), Kasat Lantas Polres Garut (2001), Pama Polda Lampung (2002), Kasat Reskrim Polres Tulangbawang (2004), dan Kapolsek Telukbetung Selatan (2005).

Selain itu, Hengki juga sempat menduduki posisi sebagai Kasat Reskrim Poltabes Bandar Lampung (2006), Kanit III Sat I Dit Reskrim Polda Lampung (2008), Pamen Polda Metro Jaya (2010), dan Kasubbag Kermalat Bagbinlat Ro Ops Polda Metro Jaya (2010).

Tak sampai di situ, jenderal asal Palembang ini juga pernah menjabat sebagai Kapolsek Metro Gambir (2011), Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat (2011), Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat (2012), dan Kapolres KP3 Tanjungpriok (2014).

Karier Hengki makin moncer setelah ia didapuk menjadi Wadirreskrimsus Polda Metro Jaya pada tahun 2016.

Pada tahun 2017, ia ditunjuk untuk menjabat sebagai Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim Polri.

Di tahun yang sama, Hengki kemudian diangkat menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat.

Dua tahun kemudian, ayah empat anak ini dimutasi sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Pideksus Bareskrim Polri.

Setelah itu, Hengki ditunjuk untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kapolres Metro Jakarta Pusat pada tahun 2020.

Pada tahun 2022, Hengki Haryadi kemudian dipercaya untuk menjabat sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya.

Lalu, ia diutus untuk mengemban amanah sebagai Penyidik Tindak Pidana Utama Tk. II Bareskrim Polri.

Harta kekayaan

Brigjen Hengki Haryadi tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp4,9 miliar.

Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada tanggal 28 Februari 2023.

Berikut daftar lengkap rincian harta kekayaan milik Brigjen Hengki Haryadi.

I. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 3.435.470.000

  1. Tanah dan Bangunan Seluas 433 m2/316 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HIBAH TANPA AKTA Rp. 2.112.720.000
  2. Tanah dan Bangunan Seluas 180 m2/175 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 435.350.000
  3. Tanah dan Bangunan Seluas 220 m2/195 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HIBAH DENGAN AKTA Rp. 499.900.000
  4. Tanah Seluas 1000 m2 di KAB / KOTA BANDUNG BARAT, HASIL SENDIRI Rp. 50.000.000
  5. Tanah dan Bangunan Seluas 100 m2/100 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HIBAH TANPA AKTA Rp. 150.000.000
  6. Tanah Seluas 250 m2 di KAB / KOTA KOTA METRO , HIBAH TANPA AKTA Rp. 75.000.000
  7. Tanah Seluas 5000 m2 di KAB / KOTA SUBANG, HASIL SENDIRI Rp. 112.500.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 350.000.000

  1. MOBIL, TOYOTA INNOVA MOBIL PENUMPANG Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000
  2. MOBIL, LANDROVER JEEP SC Tahun 2005, HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000
  3. MOBIL, LAND ROVER JEEP Tahun 1995, HASIL SENDIRI Rp. 100.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 12.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. 946.551.603

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 164.160.487

F. HARTA LAINNYA Rp. —-

Sub Total Rp. 4.908.182.090

II. HUTANG Rp. —-

III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-III) Rp. 4.908.182.090

matahukum/dari berbagai sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *