Mata-Hukum, Jakarta – Kabar duka datang dari Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo (60) yang meninggal dunia hari ini, pada Minggu 3 Desember 2023.
Pria kelahiran 10 Mei 1963 itu meninggal pukul 17:35 WIB.
Sebelumnya, pada Selasa 7 November 2023, Presiden Joko Widodo sempat menjenguk Doni Monardo di RS Siloam Semanggi.

Presiden sempat berdoa atas kesembuhan Doni Monardo di depan keluarganya.
Panglima TNI dan Menteri Sosial Bakal Usul Doni Monardo Diberi Gelar Pahlawan Nasional

Mensos Tri Rismaharini mengenang mantan Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Doni Monardo sebagai sosok berjasa dalam menangani COVID-19. Menurut Risma, Doni layak diberi gelar pahlawan nasional.
Doni Monardo wafat pada usia 60 tahun pada Minggu 3 Desember 2023 setelah dirawat sekian lama karena stroke.
“Layak jadi pahlawan nasional, Pak Doni sangat rendah hati. Dedikasinya bisa dirasakan,” ujar Risma saat menghadiri pemakaman Doni Monardo di TMP Kalibata, Jaksel, Senin 4 Desember 2023.

Risma mengatakan kerja keras Doni Monardo ia saksikan sendiri selama menjabat Mensos, khususnya di masa mencekam pandemi COVID-19.
“Saya punya kesaksian untuk Pak Doni, beliau sangat baik sekali. Saya kenal lebih dekat saat COVID. Saat jadi wali kota banyak dibantu Pak Doni. Bukan hanya APD tapi membantu, saat kami tidak punya alat PCR. Saat tertentu kami konsultasi ke beliau. Saat di BNPB saya dekat dengan beliau,” ujar mantan Wali Kota Surabaya ini.

Tak hanya Mensos, Panglima TNI Jendral Agus Subiyanto juga mengaku tidak menutup kemungkinan akan mengusulkan mantan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI (purn) Doni Monardo sebagai pahlawan nasional. Agus menilai almarhum Doni sebagai sosok prajurit panutan.

Ia juga menegaskan, Doni memiliki dedikasi yang tinggi selama kariernya. “Nanti ada aturannya nanti pasti, di bidang personel nanti kita akan mengusulkan,” ujar Agus saat ditemui di Taman Makan Pahlawan (TMP), Jakarta Selatan, Senin 4 Desember 2023.

Selain itu, kata Agus, juga tidak menutup kemungkinan nama Doni akan diabadikan di Markas Besar TNI AD. Nama yang diabdikan itu dengan melihat dedikasi prajurit selama berkarier di bidang militer untuk nusa dan bangsa. Hal itu juga pernah dilakukan terhadap prajurit TNI yang memiliki sepak terjang dan dedikasi tinggi selama berkarier.

“Beberapa gedung di Kopassus dari pahlawan yang pernah berjuang nusa dan bangsa. Kemarin terakhir ada yang digunakan, yaitu Putu Dani sudah ditulis di lapangan tembak karena almarhum senang menembak,” tutur Agus.
Berikut profil mendiang Letjen TNI (Purn) Doni Monardo:

- Lulusan Akmil 1985
Doni Monardo adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1985 dan berpengalaman di pasukan infanteri.
Kariernya di dunia militer cukup moncer.
Dia pernah menjabat sejumlah jabatan yang prestisius, seperti Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) di tahun 2012-2014.
Kemudian, ia langsung ditunjuk menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Dankopassus) mulai 2014-2015.

Sebelumnya, dia memang pernah menjadi Wakil Danjen Kopassus pada 2011-2012.
- Jadi Wakil Komando Satuan Tugas pembebasan kapal MV Sinar Kudus
Kala itu, Doni Monardo diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjadi Wakil Komando Satuan Tugas pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia.
Operasi itu berlangsung selama dua bulan dari Maret hingga Mei 2011 di lepas Pantai Somalia.
Sebelumnya, dia memang pernah menjadi Wakil Danjen Kopassus pada 2011-2012.
- Jadi Wakil Komando Satuan Tugas pembebasan kapal MV Sinar Kudus
Kala itu, Doni Monardo diminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menjadi Wakil Komando Satuan Tugas pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia.
Operasi itu berlangsung selama dua bulan dari Maret hingga Mei 2011 di lepas Pantai Somalia.
Operasi pembebasan melibatkan pasukan khusus TNI Angkatan Laut, yakni Denjaka, Kopaska dan Taifib Marinir TNI AL serta Den-81 Kopassus TNI AD.
Kapal MV Sinar Kudus dibebaskan dengan membayar tebusan disertai operasi militer bersandikan “Merah Putih” pimpinan Kolonel Laut (P) A. Taufiqoerrochman.
Atas keberhasilan itu pangkat Doni Monardo juga dinaikkan setingkat menjadi Brigadir Jenderal.
- Penempatan perdana di Kopassus
Penempatan pertama langsung pada Komando Pasukan Khusus atau Kopassus tahun 1986 sampai dengan 1998.
Selama di Kopassus dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh dan daerah lainnya.
Pada tahun 1999 hingga 2001, lelaki yang suka kegiatan menembak dan beladiri ini ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali.
Kemudian ditarik kembali di Paspampres hingga tahun 2004, lalu mengikuti pelatihan counter terrorism yang dilaksanakan di Korea Selatan.
- Jadi Kepala BNPB
Sebelum pensiun, Doni Monardo sempat didapuk menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di tahun 2019-2021.
Riwayat Jabatan;
Danyon 11 Grup 1/Kopassus (1998–1999)
Danyonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1999–2001)
Dandenma Paspampres (2001–2003)
Katim Analis Intel Kolakoops TNI (2003–2004)
Waasops Danpaspampres (2004–2006)
Danbrigif Linud 3/Tri Budi Mahasakti (2006–2008)
Dan Grup A Paspampres (2008–2010)
Danrem 061/Surya Kencana (2010–2011)
Wadanjen Kopassus (2011–2012)
Danpaspampres
Danjen Kopassus
Pangdam XVI/Pattimura
Pangdam III/Siliwangi
Sekjen Wantannas
Kepala BNPB (2019–2021)
Ketua Umum PPAD (2022–2023)
Dari berbagai sumber/matahukum