Stok Beras Makin Sedikit, Komisi IV DPR Kritik Food Estate: Mana Hasilnya?
“Dalam rapat koordinasi bersama Presiden Jokowi, Menteri Syahrul menyatakan sanggup menyuplai 1 juta ton beras ke Bulog. Belakangan Kementerian Pertanian mengaku hanya sanggup menyediakan 600 ribu ton”

Mata-Hukum, Jakarta – Perkara kelangkaan cadangan beras menjadi silang pendapat antara Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Badan Pangan Nasional menyatakan cadangan beras pemerintah di Bulog berkurang 50 persen dari batas aman 1,2 juta ton per tahun.

Dalam rapat koordinasi bersama Presiden Jokowi, Menteri Syahrul menyatakan sanggup menyuplai 1 juta ton beras ke Bulog. Belakangan Kementerian Pertanian mengaku hanya sanggup menyediakan 600 ribu ton.
Dalam rapat koordinasi terbatas pada 8 November lalu, pemerintah menargetkan pasokan beras sebesar 500 ribu ton didapatkan dari dalam negeri dan 500 ribu ton dari luar negeri. “Sekarang saya lagi berupaya, nih. Lagi ngemis-ngemis,” kata Budi Waseso wartawan, pada Senin, 28 November 2022.

Sementara Syahrul menyatakan Kementerian Pertanian merujuk pada data Badan Pusat Statistik, yang menunjukkan Indonesia surplus beras. “Kami himpun data secara digital dari pelaporan bupati,” katanya seusai rapat dengan Komisi IV DPR pada 7 Desember 2022. Menurut dia, keputusan impor beras bukan disebabkan produktivitas dan ketidaktersediaan stok, melainkan upaya pemerintah agar harga beras terjangkau masyarakat.
Terkait stok beras nasional kini jadi sorotan, pasalnya ketersediaannya diluar batas, bahkan saat ini stok beras Perum Bulog pada posisi terendah.
Hal tersebut terungkap saat rapat dengar pendapat (RDP) Eselon 1 Kementerian Pertanian (Kementan), Direktur Utama Perum Bulog, dan Direktur Utama Holding Pangan ID Food, Rabu 23 November 2022.
Ketua Komisi IV DPR RI Sudin pun tak habis pikir dengan kondisi yang ada, dirinya pun mengkritisi sejumlah kebijakan pemerintah yang telah diambil. Salah satunya soal program lumbung pangan atau Food Estate.
“Ini kan Suwandi Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian] bilang, sudah siap Food Estate di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, 30.000 ha dengan potensi 1 ha mencapai 3 ton bla bla, wassalam. Mana ada hasilnya?” kata Sudin saat Rapat tersebut.

Dirinya bahkan mengatakan bahwa banyak mesin untuk program pertanian hingga perkebunan food estate mangkrak. Ia meminta Kementan jujur untuk kondisi food estate di lapangan seperti apa.
“Masalah food estate ditanya harus ke Dirjen PSP. Saya ingin bertanya alat mesin pertanian mangkrak. Saya punya bukti, foto, saya minta kejujurannya. Saya tidak bicara salah satu benar. Kita mencari solusi jalan terbaik,” papar Sudin.
Sebelumnya Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prestyo Adi menjabarkan, per 22 November 2022, stok beras Bulog sudah susut menjadi 594.856 ton.
Padahal, tahun 2020 Bulog masih bisa menguasai stok beras 1,06 juta ton dan tahun 2021 sebanyak 1,20 juta ton per bulan November.
“Untuk menopang pengadaan stok, kami sudah membebaskan Bulog melakukan pembelian beras komersial. Supaya bisa membantu stok Bulog,” katanya.