Survei LPI: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Tercatat Punya Keunikan Performa
Mata-Hukum, Jakarta – Hasil survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) mengungkapkan bahwa Panglima TNI Jenderal TNI. Andika Perkasa sebagai pemimpin yang mempunyai keunikan performa tersendiri. Survei itu digelar bersama Indonesian Publik Institute (IPI), dan Indonesian Club (IC) di 23 Provinsi di Indonesia sejak 30 Agustus sampai 12 September 2022.
Direktur Eksekutif LPI, Boni Hargens mengatakan berdasarkan hasil survei lembaganya, Andika Perkasa mendapatkan apresiasi luar biasa karena bisa mengangkat TNI ke level internasional. “TNI mendapatkan apresiasi luar biasa dalam survei ini karena bapak Panglima Andika Perkasa mampu mengangkat derajat TNI ke level internasional,” kata Boni Hargens pada acara launching survei di Jakarta, Sabtu 17 September 2022.
Boni Hargens menuturkan kepemimpinan Andika Perkasa mampu membawa TNI menjadi garda keamanan terdepan di Kawasan Asia Tenggara. “Jadi kita mampu menjaga garda kemanan terdepan di kawasan Asia Tenggara,” ungkapnya.
Adapun dalam survei tersebut, 10 menteri/pimpinan lembaga negara yang memiliki keunikan dari performa, yakni:
1. Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa 2,35 persen
2. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD 2,35 persen
3. Menteri Keuangan Sri Mulyani 2,35 persen
4. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan 2,34 persen
5. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir 2,32 persen
6. Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo 2,27 persen
7. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi 2,25 persen
8. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga 2,20 persen
9. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi 2,19 persen
10. Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian 2,19 persen
Sebagai informasi, survei nasional diadakan di 23 Provinsi di Indonesia sejak 30 Agustus sampai 12 September 2022. Populasi survei ini adalah para dosen/pakar, peneliti, anggota LSM/NGO, aktivis seniman . Teknik sampling yang digunakan pada riset ini adalah purposive sampling di mana subjek yang ditunjuk sebagai sampel memiliki kriteria khusus seperti profesi dan bidang keilmuannya.
Berdasarkan teknik sampling tersebut, jumlah sampel yang di peroleh sebanyak 800 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan sekitar 95 persen.