Usai Divonis Lepas Hakim PN Jakbar, Bos Indosurya Henry Surya Kini jadi Tersangka TPPU di Bareskrim

“Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan: Iya (Henry Surya) sudah tersangka. Hari Jumat saya press release ya”

Pendiri KSP Indosurya Henry Surya. (Istimewa)

Mata-Hukum, Jakarta – Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri kembali menetapkan Henry Surya sebagai tersangka kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan pemalsuan dokumen kasus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya.

Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan. (Istimewa)

Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan detail daripada perkembangan kasus ini akan disampaikan pada Jumat 17 Maret 2023 lusa.

“Iya (Henry Surya) sudah tersangka. Hari Jumat saya press release ya,” kata Whisnu kepada wartawan, pada Rabu 15 Maret 2023.

Divonis Lepas oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat

Pihak jaksa penuntut umum bersama para nasabah korban KSP Indosurya menjawab pertanyaan sejumlah wartawan usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. (Istimewa)

Sebagaimana diketahui penetapan tersangka Henry Surya dilakukan penyidik Bareskrim Polri terkait penyidikan baru. Penyidikan baru ini dilakukan menyusul keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat yang menjatuhkan vonis lepas terhadap terdakwa Henry Surya dan June Indria.

Petinggi KSP Indosurya, June Indria. (Istimewa)

Dalam perjalanannya, Kejaksaan Agung RI sendiri telah melayangkan banding atas putusan majelis hakim tersebut karena dianggap keliru dalam menerapkan hukum pada kasus KSP Indosurya yang diduga merugikan 23.000 orang dengan total kerugian mencapai Rp 106 triliun.

Syafrudin Ainor Rafiek, Ketua Majelis Persidangan kasus KSP Indosurya dengan terdakwa Henry Surya. (Istimewa)

Beberapa korban dari KSP Indosurya, di antaranya para pesohor seperti Chef Arnold Poernomo dan keluarganya.
Kasus ini berawal dari penghimpunan dana diduga secara ilegal menggunakan badan hukum Koperasi Simpan Pinjam Indosurya Inti/Cipta yang dilakukan sejak November 2012 sampai dengan Februari 2020.

Para nasabah korban KSP Indosurya melakukan aksi demo di depan Pengadilan Negeri Jakarta Barat. (Istimewa)

Penyelidikan dan penyidikan kasus ini telah berjalan relatif cukup lama, bahkan berkas perkara berkali-kali dilimpahkan dan dikembalikan oleh JPU. Bahkan, pada tanggal 25 Juni 2022, kedua tersangka demi hukum dikeluarkan dari tahanan lantaran masa penahanan yang jadi kewenangan kepolisian sudah habis.

Majelis hakim yang dipimpin olehSyafrudin Ainor membacakan berkas putusan kasus KSP Indosurya di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. (Istimewa)

Pada saat itu, Kabareskrim Polri Komjen Pol. Agus Andrianto mengatakan bahwa Bareskrim Polri akan melakukan penanganan perkara Indosurya secara parsial, artinya satu laporan polisi akan ditangani sendiri-sendiri.

Majelis Hakim memvonis lepas terdakwa perkara investasi bodong, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya, Henry Surya di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, pada Selasa 24 Januari 2023.

Ketua Majelis Hakim, Syafrudin Ainor memutuskan jika Henry terbukti telah melakukan perbuatan yang telah didakwa, namun bukan perbuatan pidana melainkan dakwaan tersebut lebih kepada perkara perdata.

“Mengadili, menyatakan terdakwa Henry Surya tersebut diatas terbukti melakukan perbuatan yang didakwakan tetapi bukan merupakan tindak pidana melainkan perkara perdata,” katanya di ruang sidang PN Jakarta Barat, Selasa.

“Membebaskan terdakwa Henry Surya oleh karena itu dari segala tuntutan hukum yang sebelumnya didakwakan dalam dakwaan alternatif kesatu pertama dan kedua pertama,” imbuh Syafrudin.

Majelis hakim juga meminta, agar Henry Surya dibebaskan dari Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung usai putusan tersebut dibacakan.

“Memerintahkan agar terdakwa Henry Surya segera dikeluarkan dari Rutan Salemba Cabang Kejagung setelah putusan ini dibacakan,” ungkapnya.

Pada sidang dikasus yang sama, sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat

yang diketuai Hakim Kamaludin, dengan hakim anggota Flowerry Yulidas dan Praditia Danindra, menjatuhkan vonis lepas kepada terdakwa kasus yang sama yaitu Junie Indria karena dianggap tidak bersalah.

Henry Surya sebagai salah satu pendiri dan pemilik KSP Indosurya diduga melakukan tindak pidana pencucian uang dan penggelapan. Bersama June Indria, dia disebut menawarkan produk KSP Indosurya dengan menjanjikan bunga keuntungan tinggi mencapai 8 hingga 11 persen. Kasus tersebut sebelumnya ditangani oleh Bareskrim Mabes Polri dengan nomor LP/B/0204/IV/2022/SPKT/Bareskrim Polri yang terbit pada 27 April 2022.

Kasus ini bermula dari laporan kepada kepolisian atas nama korban Hendra Kusuma Karnoto dan sejumlah korban lain yang berjumlah 165 orang. Dalam laporan tersebut, total kerugian para korban akibat kelakuan Henry Surya cs mencapai Rp 800 juta.

Henry dan June didakwa Pasal 46 ayat (1) UU No 10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau Pasal 378
KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP atau Pasal 372 KUHP juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP dan Pasal 3 juncto Pasal 10 UU TPPU atau Pasal 4 juncto Pasal 10 UU TPPU.

Dari berbagai sumber/matahukum