28.7 C
Jakarta
10.10.2025
Mata Hukum
Home » Kehebatan Fattah-1, Rudal Hipersonik Iran yang Gempur Israel Rabu Pagi”
DuniaNews

Kehebatan Fattah-1, Rudal Hipersonik Iran yang Gempur Israel Rabu Pagi”

“Rudal ini diklaim mampu menembus perisai rudal canggih seperti Iron Dome dan Arrow milik Israel, bahkan sistem pertahanan balistik Amerika Serikat”

Mata Hukum, Jakarta – Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengonfirmasi telah meluncurkan rudal hipersonik Fattah-1 pada Rabu 18 Juni 2025 dini hari, yang diklaim sebagai senjata tercanggih dalam gudang misil Teheran saat ini.

Rudal Hipersonik Fattah 1 Iran (Globalsecurity.org)

Rudal ini disebut-sebut memiliki kecepatan luar biasa, kemampuan manuver tinggi, dan mampu menembus sistem pertahanan rudal paling canggih sekalipun.

“Fattah adalah pemukul Israel,” tulis IRGC dalam pernyataan saat rudal ini pertama kali diluncurkan secara publik pada 2023.

Saat itu, sebuah spanduk besar di Teheran bahkan menampilkan pesan dalam bahasa Ibrani, “400 detik menuju Tel Aviv,” mengisyaratkan kecepatan dan jangkauan rudal tersebut.

Rudal hipersonik Fattah yang dipamerkan pada parade militer Iran pada tahun lalu. Foto: Press TV

Spesifikasi Rudal Fattah-1 Fattah, yang berarti “sang penakluk” dalam bahasa Arab, merupakan rudal balistik hipersonik pertama buatan Iran.

Disebut hipersonik karena mampu mencapai kecepatan Mach 5 atau lima kali kecepatan suara—sekitar 6.100 kilometer per jam.

Dikembangkan oleh Divisi Dirgantara IRGC, rudal ini diklaim mampu menembus perisai rudal canggih seperti Iron Dome dan Arrow milik Israel, bahkan sistem pertahanan balistik Amerika Serikat. Menurut laporan Iran Watch, rudal ini menggunakan bahan bakar padat dan sistem pendorong satu tahap, dengan jangkauan hingga 1.400 kilometer.

Fattah juga dilengkapi dengan nozel bergerak pada tahap kedua mesin roketnya, yang memungkinkannya bermanuver secara lateral (kiri-kanan), vertikal (atas-bawah), bahkan berputar di luar angkasa.

Teknologi ini memungkinkan rudal untuk menghindari intersepsi saat mendekati target. Rudal ini dirancang untuk aktif pada jarak beberapa ratus kilometer dari target, dengan hulu ledak yang dipasang pada manoeuvrable reentry vehicle, yakni sistem yang memungkinkan perubahan arah saat memasuki kembali atmosfer Bumi.

“Rudal ini kemungkinan besar memiliki hulu ledak pada kendaraan masuk ulang yang bisa bermanuver, memungkinkan ia mengubah arah secara singkat saat turun untuk menghindari intersepsi,” jelas Fabian Hinz, peneliti di International Institute for Strategic Studies, kepada CNN.

Selain itu, rudal hipersonik seperti Fattah menciptakan partikel superpanas di sekitarnya saat melaju di atmosfer atas, yang dapat mengganggu komunikasi radar dan membuat deteksi menjadi sulit. Keunggulan Strategis Fattah dirancang sebagai bagian dari strategi pertahanan dan penangkal Iran terhadap potensi ancaman regional.

Peluncuran rudal ini pada Juni 2023 disebut sebagai “lompatan generasi” dalam teknologi rudal Iran. Rudal ini juga akan dipasang di kapal perusak Damavand-2 kelas Moudge untuk memperkuat armada laut Iran.

Iran mengeklaim sebagai negara keempat di dunia yang memiliki teknologi rudal hipersonik, setelah Amerika Serikat, Rusia, dan China.

Situasi konflik Israel-Iran terkini Sejak serangan udara besar-besaran Israel ke berbagai sasaran militer dan nuklir di Iran, sedikitnya 224 orang telah dilaporkan tewas di pihak Iran. Sebagai balasan, Iran meluncurkan sekitar 400 rudal dan ratusan drone ke wilayah Israel, menewaskan 24 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya.

Di tengah meningkatnya eskalasi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Ayatollah Khamenei bahwa Washington mengetahui lokasi keberadaannya.

Namun, Trump menambahkan, “Kami tidak akan mengambil tindakan (membunuh), setidaknya untuk saat ini.”

Pernyataan itu memicu kecemasan lebih lanjut di Teheran, terutama saat penduduk sipil mulai meninggalkan rumah mereka di tengah hari keenam kampanye serangan udara Israel. Israel juga mengeklaim telah menewaskan Jenderal Ali Shadmani, yang disebut sebagai pemimpin militer tertinggi Iran yang tersisa.

Di sisi lain, Iran menyatakan bahwa respons militernya sejauh ini bersifat peringatan.

“Operasi yang telah kami lakukan sejauh ini hanya bertujuan sebagai peringatan dan pencegahan,” ujar Panglima Angkatan Darat Iran, Jenderal Abdul Rahim Mousavi, dalam sebuah video. “Operasi hukuman yang sesungguhnya akan segera dilancarkan,” imbuhnya.

Berita Terkait

Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang: Tidak Ada Toleransi Bagi Pelaku Kejahatan

Farid Bima

Menko AHY dan Menteri PU Dody Hanggono Resmikan Gedung FIA Universitas Indonesia

Farid Bima

Jika Iran Tutup Selat Hormuz? Akan Berdampak Serius Bagi Pasokan Minyak Dunia!

Farid Bima

Leave a Comment