“Pesan moral dari cerita ini adalah : Pemimpin harus bekerja dengan amanah, jujur, terus belajar, mendengarkan rakyat, dan menjaga integritas tanpa tipu-tipu!”
Mata Hukum, Jakarta – Di suatu pagi yang cerah, di Istana Negara, ratusan kepala daerah terpilih berbaris rapi, mengenakan jas dan kebaya yang begitu necis.
Mereka tampak gagah, tapi di dalam hati? Aduh, dag-dig-dug seperti anak sekolah yang menunggu pembagian nilai ujian!

Pak Yoedhi, yang baru saja terpilih sebagai Bupati Kampung Makmur, duduk di barisan depan. Ia melirik kanan-kiri, melihat calon kepala daerah lainnya yang tampak serius. “Waduh, ini kayak ujian skripsi waktu kuliah dulu,” gumamnya sambil mengelap keringat.
Di sampingnya, Bu Siti, Wali Kota Baru dari Kota Sejahtera, tersenyum penuh percaya diri. “Santai saja, Pak Yoedhi. Yang penting kita sudah siap bekerja untuk rakyat!” katanya.
Acara pun dimulai. Presiden naik ke podium, lalu dengan suara lantang berkata, “Saya lantik saudara-saudara sebagai kepala daerah, dengan harapan kalian bekerja sungguh-sungguh, jangan korupsi, dan pastikan rakyat sejahtera!”
Pak Yoedhi mengangguk semangat, tapi dalam hati berpikir, Oke, jangan korupsi, jangan korupsi. Tapi kalau ada jamuan makan gratis, itu boleh, kan?
Usai pelantikan, para kepala daerah langsung diarahkan ke Magelang untuk mengikuti orientasi. Ternyata, bukan sekadar acara seremonial, tetapi benar-benar pembekalan serius. Ada sesi “Cara Mengelola APBD Tanpa Drama”, “Bagaimana Menghadapi Wartawan yang Suka Tanya-tanya”, dan “Strategi Bertahan dari Keluhan Warga Tanpa Pura-pura Sibuk”.
Saat sesi tanya-jawab, Pak Yoedhi mengangkat tangan, “Pak, kalau warga minta proyek, tapi mereka bilang ‘tolonglah, Pak, saya kan masih keluarga jauh Bapak,’ harus gimana?”
Instruktur hanya tersenyum, “Gampang, Pak. Tanya balik: ‘Jauh seberapa jauh? Kalau sampai luar negeri, ya, saya anggap tidak kenal!’”
Semua peserta tertawa.
Pada akhirnya, pelantikan serentak ini bukan sekadar seremoni, tapi juga momen penting untuk memastikan kepala daerah siap memimpin dengan amanah. Dengan semangat baru dan bekal ilmu dari orientasi, mereka pulang ke daerah masing-masing dengan satu misi: membuat rakyat bahagia, tanpa tipu-tipu!
Dan tentu saja, Pak Yoedhi akhirnya belajar satu hal penting: makan gratis boleh, asal bayar sendiri!
Pesan moral dari cerita ini adalah : Pemimpin harus bekerja dengan amanah, jujur, terus belajar, mendengarkan rakyat, dan menjaga integritas tanpa tipu-tipu!
AW-20.022025.
Semangat Pagi, Salam Sehat & Sinergi. Dan Jangan Pernah Lelah Mencintai Indonesia Yang Hebat Ini.
DR. H. Adi Warman, S.H., M.H., MBA. / Pakar Hukum – Pengamat Politik Dan Keamanan.
