32.1 C
Jakarta
10.10.2025
Mata Hukum
Home » Trump Sebut Pertemuan dengan Putin di Alaska “Sangat Produktif”
DuniaNews

Trump Sebut Pertemuan dengan Putin di Alaska “Sangat Produktif”

“Pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada Jumat, 15 Agustus 2025, tidak mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Mata Hukum, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat 15 Agustus 2025 mengatakan bahwa dirinya telah menjalani “pertemuan yang sangat produktif” dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Negara Bagian Alaska, AS.

Namun pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska tersebut tidak mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Hal itu disampaikan Trump usai bertemu Putin selama hampir tiga jam. Meskipun demikian, ia menggambarkan pertemuan itu sebagai “sangat produktif.”

“Ada banyak sekali poin yang kami sepakati,” kata Trump dalam konferensi pers bersama Putin, dikutip dari Reuters.

“Saya rasa ada beberapa poin penting yang belum sepenuhnya kami capai, tetapi kami telah membuat beberapa kemajuan. Jadi, “tidak ada kesepakatan sampai semuanya jelas,” ujarnya.

Kedua presiden mengadakan konferensi pers gabungan setelah merampungkan pembicaraan mereka di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson (Joint Base Elmendorf-Richardson) di Kota Anchorage.

Dalam konferensi pers tersebut Trump mengatakan bahwa ada banyak poin yang disepakati, seraya menambahkan bahwa kedua pihak telah membuat sejumlah kemajuan, meskipun masih belum ada kesepakatan yang tercapai.

Sementara itu, Putin mengatakan dirinya setuju bahwa keamanan Ukraina harus dijamin. Dia juga menuturkan bahwa kesepakatan yang dicapai dengan Trump akan membawa tujuan itu lebih dekat dan membuka jalan menuju perdamaian di Ukraina.

Trump dan Putin masing-masing berbicara selama beberapa menit kepada wartawan dan tidak menjawab pertanyaan apa pun.

Tidak jelas apakah perundingan tersebut menghasilkan langkah-langkah yang berarti menuju gencatan senjata dalam konflik paling mematikan di Eropa dalam 80 tahun, sebuah tujuan yang ditetapkan Trump sejak awal.

Dalam pernyataan singkatnya, Putin berharap Ukraina dan negara-negara Eropa mau menerima hasil negosiasi AS-Rusia, sambil memperingatkan agar mereka tidak menghambat upaya menuju resolusi.

Putin mengatakan negaranya “berkepentingan sah” untuk mengakhiri perang, namun, ia masih memiliki kekhawatiran tentang keamanan negara. ?

“Situasi di Ukraina berkaitan dengan ancaman mendasar terhadap keamanan kita,” ujarnya.

“Kami selalu menganggap bangsa Ukraina, dan saya telah mengatakannya berulang kali, sebagai bangsa yang bersaudara,” lanjut Putin.

Trump dan Putin, beserta para ajudan politik luar negeri terkemuka, berunding di sebuah ruangan di pangkalan Angkatan Udara di Anchorage, Alaska, dengan latar belakang bertuliskan “Pursuing Peace” (Mengejar Perdamaian). Ini adalah pertemuan pertama Trump dan Putin sejak 2019.

Tujuan utama Trump adalah menghentikan pertempuran dan membuat Putin mau bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk merundingkan akhir perang.

Namun, Zelensky tidak diundang dan khawatir Trump akan mengorbankan kepentingan Ukraina, misalnya dengan membiarkan Rusia menguasai seperlima wilayah Ukraina.

Menanggapi kekhawatiran itu, Trump mengatakan ia tidak akan mengambil keputusan untuk Ukraina.

“Saya di sini bukan untuk bernegosiasi demi Ukraina, tetapi untuk mempertemukan mereka,” kata Trump sebelum meninggalkan Alaska.

Berita Terkait

Tiba di Ankara Turki, Presiden Prabowo Disambut Langsung Presiden Erdogan

Farid Bima

Pimpinan Komisi 3 DPR RI Dukung Wacana Kampung Lobster, Perkuat Potensi Perikanan Lombok Timur NTB

Farid Bima

Kunjungan Abuya Muhtadi ke Pengadilan Tinggi Banten Didampingi Atmawijaya Dipertanyakan, Ada Kaitan dengan Sengketa Lahan DJHA?

Farid Bima

Leave a Comment