26.10.2025
Mata Hukum
Home » Sebanyak 286,69 Juta Jiwa Warga Indonesia Kena Prank Aqua
News

Sebanyak 286,69 Juta Jiwa Warga Indonesia Kena Prank Aqua

“”Iya, kesannya kalau Aqua itu lebih elite dibanding merk lainnya, karena iklannya luar biasa menyegarkan dan ada nama besar Danone. Engga tahunya podo wae air sumur bor..,” tulis @abu_war##.

Mata Hukum, Jakarta – Konten video di kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel (KDM) viral disorot publik.

Dalam video tersebut, Gubernur Jawa Barat itu melakukan kunjungan ke salah satu lokasi pengolahan air mineral Aqua dan menanyakan langsung sumber air yang digunakan perusahaan tersebut.
Dalam tayangan itu, Dedi menanyakan apakah air yang digunakan berasal dari sungai atau mata air permukaan.

“Ngambil airnya dari sungai?” tanya Dedi.

“Airnya dari bawah tanah, Pak,” jawab salah satu staf perusahaan.

Dedi kemudian tampak terkejut dan memastikan ulang bahwa air yang digunakan benar-benar berasal dari bawah tanah melalui proses pengeboran. Ia juga sempat mempertanyakan potensi dampak lingkungan dari pengambilan air tanah tersebut, termasuk kemungkinan pergeseran tanah.

“Dikira oleh saya dari air permukaan, dari sungai atau mata air. Berarti kategorinya sumur pompa dalam?” ujar Dedi.

Aqua Buka Suara

Aqua menegaskan sumber air yang digunakan bukan berasal dari sumur bor biasa, melainkan dari akuifer dalam lapisan air tanah alami yang terbentuk di sistem hidrogeologi pegunungan.

“Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari UGM dan Unpad. Sebagian titik sumber bahkan bersifat self-flowing atau mengalir secara alami,” jelas Aqua dalam keterangan resminya, dikutip Kamis 23 Oktober 2025.

Pihak Aqua juga memastikan pengambilan air dari akuifer dalam tidak mengganggu sumber air masyarakat. Air yang digunakan berasal dari lapisan berbeda dengan air permukaan yang biasa digunakan warga.

Proses pengambilan air diklaim berdasarkan izin resmi dari pemerintah dan diawasi secara rutin oleh Badan Geologi Kementerian ESDM, serta pemerintah daerah setempat. Sebagai bagian dari kebijakan perusahaan, Aqua menerapkan Ground Water Resources Policy atau Kebijakan Perlindungan Air Tanah Dalam.

Menjawab kekhawatiran publik soal potensi longsor atau pergeseran tanah, Aqua menyebut proses pengambilan air dilakukan secara hati-hati dengan pengawasan ilmiah ketat.

“Berdasarkan kajian bersama UGM, pengambilan air dilakukan secara terkendali dan tidak menyebabkan pergeseran tanah maupun longsor,” tegas Danone-Aqua.

Sebanyak 286,69 Juta Jiwa Warga Indonesia Kena Prank Aqua

Warganet ramai membahas inspeksi mendadak yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi ke pabrik Aqua di kawasan Subang, Jawa Barat, karena mengungkap sebuah fakta yang mengejutkan dari produk air mineral tersebut.

Air mineral yang selama ini dipasarkan dan dipersepsikan publik berasal dari mata air pegunungan alami, ternyata sumber utamanya adalah sumur bor dalam.

Temuan Dedi Mulyadi ini sontak membuat publik membandingkannya dengan narasi iklan Aqua yang selama ini melekat di benak masyarakat.

Dalam iklannya, Aqua secara gamblang menyatakan sumber airnya berasal dari air pegunungan yang disaring dengan lapisan bebatuan pelindung.

“Sidak pabrik Aqua di Subang, Dedi Mulyadi shock ketika tau kalo produksi airnya ambil dari dalam tanah alias di bor. Iklannya 100% murni air pegunungan, gak taunya air sumur bor, se-negara kena prank. Konoha ooh Konoha ….,” komentar akun X @bobby_risako### yang dikutip Kamis 23 Oktober 2025.

“Berita HEBOH yang bakal VIRAL panjang nih…
Ternyata kata “mata air pegunungan” itu cuma sekedar bahasa marketing. Nyatanya berasal dari air tanah dalam!
Merknya apa sih ini??? Ya merk “air” yang artinya sama dengan “aqua”,” sambung @Santorinis###

“Iya, kesannya kalau Aqua itu lebih elite dibanding merk lainnya, karena iklannya luar biasa menyegarkan dan ada nama besar Danone. Engga tahunya podo wae air sumur bor..,” tulis @abu_war##.

Berita Terkait

Penjelasan Kuasa Hukum PT Indobuildco Terkait Status HGB 26/27-Gelora, Jakarta Pusat

Farid Bima

Terbongkar, Kasus Kementan Dilaporkan ke KPK Februari 2020, Jenderal Firli Ketemu SYL Maret 2022

Farid Bima

Panglima TNI Kembali Lakukan Mutasi, Diantaranya 5 Perwira Tinggi Bertugas di Papua

Farid Bima

Leave a Comment