“Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani: TNI-Polri saat ini berupa mengamankan kampung Mangoldolki, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, dari aksi yang dilakukan teroris KKB”
Mata Hukum, Jakarta – Aksi brutal kembali dilakukan teroris kelompok pemberontak bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada, Selasa 7 Oktober 2925 pagi sekitar pukul 07.45 WIT.

Teroris OPM tersebut membakar gedung SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Akibat aksi brutal teroris oOPM tersebut 2 bangunan sekolah yang berdiri berdampingan ludes dilalap api. Keduanya berbahan dominan kayu, membuat kobaran api cepat membesar dan sulit dikendalikan. Letak sekolah yang terpencil di kawasan pegunungan membuat tidak ada pihak yang sempat memadamkan api.

Seorang warga Kiwirok bernama Edi Ruliyanto menceritakan kejadian tersebut kepada wartawan pada, Selasa 7 Oktober 2025 melalui pesan singkat (SMS).
“Ada kerusuhan di Kiwirok pagi tadi. Gedung SMP Kiwirok lama dibakar oleh sejumlah orang. Saat ini tidak ada sinyal seluler, personel siaga,” ujarnya melalui pesan singkat, sembari mengirim foto dan video kejadian.

Sementara Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani mengatakan TNI-Polri saat ini berupa mengamankan kampung Mangoldolki, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, dari aksi yang dilakukan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Dari laporan yang diterima terungkap TNI-Polri berupaya mengamankan Kampung Mangoldolki yang berjarak tidak jauh dari SD Negeri Kiwirok yang dibakar KKB.
“KKB Ngalum Kupel, Selasa 7 Oktober 2025 sekitar pukul 07.45 WIT, membakar bangunan SMP Negeri Kiwirok di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok,” kata Brigjen Pol Faizal Rahmadani di Jayapura,Selasa.
Dia mengatakan dari pemantauan yang dilakukan ada sekitar 16 orang tak dikenal tengah melakukan pembakaran fasilitas pendidikan tersebut.
Satgas Operasi Damai Cartenz bersama aparat gabungan segera bergerak menuju lokasi, namun para pelaku telah melarikan diri ke arah Desa Delpem dan untuk mencegah aksi lanjutan, tim kemudian melakukan pengamanan di Desa Mangoldolki yang berjarak tidak jauh dari TKP.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi pembakaran terhadap SD Negeri Kiwirok.
“Serangan terhadap sekolah adalah tindakan keji karena menargetkan masa depan anak-anak Papua, karena ini bukan hanya kejahatan terhadap negara, tetapi juga kemanusiaan dan kami akan terus memburu para pelaku untuk memastikan wilayah Kiwirok tetap aman,” ujar Faizal Ramadhani.
Pada tahun 2021, KKB membakar bangunan SMP Negeri Kiwirok sehingga proses belajar mengajar terpaksa dipindahkan ke SMP Negeri 1 Oksibil di Kota Oksibil.